KILASSULAWESI.COM, SOPPENG — Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) Regional Parepare menggelar sosialiasikan trade in Liguefied Pertoleum Gas (LPG) 3 kg ke LPG non subsidi bright gas 5,5 kg untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Soppeng, di ruang pola kantor Bupati Soppeng, Senin 25 November.
Bupati Soppeng, H Andi Kaswadi Razak dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut, meminta kepada pihak Pertamina Regional Parepare yang hadir sekaligus menjadi salah satu narasumber, bisa memberikan pemahaman kepada kita semua terkait dengan regulasi penggunaan Gas.
Andi Kaswadi juga berharap pihak Pertamina bisa memberikan pembinaan kepada para agen gas elpiji khususnya yang ada di Kabupaten Soppeng.
“Dan semoga tahun-tahun mendatang Kabupaten Soppeng mendapatkan tambahan kuota gas elpiji. Sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan gas utamanya gas elpiji 3 kg seperti yang sering terjadi selama ini,” ujarnya.
Namun, kata dia, tentunya kita bisa memahami dalam kondisi-kondisi tertentu itu sering terjadi kelangkaan pada musim kemarau. Dimana disaat itu masyarakat kita membutuhkan gas elpiji terutama para petani.
“Saya yakin sampai hari ini masih banyak pejabat atau ASN yang menggunakan tabung gas 3 kg di rumahnya. Olehnya itu, saya berharap kepada ASN bisa memahami hak-hak dan kewajibannya, karena alangkah malunya ketika ASN masih memakai Gas 3 kg,” kata Andi Kaswadi.
Menurutnya, apapun satu aturan kalau kita sendiri yang tidak konsisten menjalankan maka tidak ada artinya juga. Begitu pula kalau kita tidak menyadari akan hak dan kewajiban kita masing masing.
Untuk itu, lanjut Andi Kaswadi, salah satu upaya pemerintah daerah, yakni dengan melakukan sosialisasi LPG 3 kg ke LPG non subsidi bright gas 5,5 kg untuk ASN. “Mudah-mudahan dengan kesadaran kita akan hak dan kewajiban. Insya Allah, kita yakin dan percaya Indonesia pasti akan maju,” tambahnya.
Sementara Kabag Ekonomi dan Pembangunan Setda Soppeng, Andi Isjunwar selaku ketua panitia pelaksana kegiatan mengatakan, tujuan dilaksanakan sosialisasi adalah untuk menyamakan persepsi kita dalam hal penggunaan bright gas 5,5 kg dan gas 3 kg.
“Semoga dengan melalui sosialisasi ini kita semua dapat mengetahui bahwa bright gas 5,5 kg diperuntukkan bagi golongan menengah ke atas termasuk ASN dan pelaku usaha. Sedang gas 3 kg khusus diperuntukkan bagi masyarakat miskin,” jelas Andi Isjunwar.
Peserta sosialisasi ini, kata Andi Isjunwar, terdiri dari staf ahli Setda, asisten, para kepala SKPD, Kabag, Camat, Lurah, Kepala Desa, pelaku usaha, agen dan pangkalan gas elpiji se Kabupaten Soppeng.
Adapun yang menjadi narasumber, yakni pemasaran marketing operation Pertamina Region Parepare dan Kadis Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Soppeng. (wis/ade)