KILASSULAWESI.COM,WAJO– Banjir bandang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Wajo menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku turut prihatin atas musibah banjir bandang yang terjadi dan memastikan bantuan logistik tersalurkan. “Kami turut prihatin atas musibah di Kabupaten Wajo. Alhamdulillah, informasi terakhir banjir di Desa Inalipue sudah mulai surut. TRC BPBD Kabupaten Wajo dan Provinsi telah turun ke lapangan untuk memastikan bantuan logistik siap untuk disalurkan kepada korban bencana,” ungkapnya Minggu, 27 Juni 2021.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah kondisi cuaca saat ini, serta saling bahu membahu membantu korban terdampak. “Mari saling bersama saling bahu membahu membantu korban terdampak, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan serta menjaga imun tubuh,” tuturnya. Terpisah, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Nimal Lahamang mengatakan, sesuai dengan instruksi Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, agar stok logistik dari Provinsi aman di daerah, jika terjadi musibah. “Atas arahan bapak Plt Gubernur Sulsel agar kami melakukan percepatan pemberian bantuan bila mana ada kejadian di kabupaten. Kejadian di Wajo, kami tetap monitor dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten. Informasi terakhir, air sudah mulai surut,” tuturnya
Ia juga memastikan stok logistik aman untuk masyarakat terdampak banjir bandang. “Beberapa minggu kemarin, BPBD Provinsi sudah berkeliling di Kabupaten untuk memberikan buffer stok logistik. Dan tim dari BPBD kabupaten sudah menyalurkan kepada masyarakat terdampak,” ucapnya. Nimal Lahamang lebih jauh mengaku banjir bandang tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan. “Dari informasi BPBD Kabupaten Wajo, hujan dengan intensitas sedang hingga deras, menyebabkan anak sungai di Lajokka, Desa Inalipue meluap sehingga mengakibatkan banjir bandang,” pungkasnya.
Dari data yang dihimpun, puluhan warga Desa Inalipue, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo terdampak musibah bencana banjir bandang yang terjadi, Sabtu, 26 Juni 2021. Akibat banjir bandang itu sebanyak 40 kk atau 123 jiwa terdampak dan adapula yang mengungsi 5 kk atau 11 jiwa. Dengan kerusakan 5 unit rumah rusak berat, 4 unit rumah rusak ringan, 40 unit rumah terdampak, 1 unit kantor Desa terdampak, 2 unit sekolah terdampak.
Pinrang
Bencana banjir juga melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pinrang. Salah satunya di Kecamatan Tiroang, dimana mengakibatkan kerusakan lahan persawahaan di dua kelurahan yakni Kelurahan Fakkie dan Marawi. Kejadian sekitar pukul 08.30 Wita, terjadi pada Rabu 23 Juni, mengakibatkan kurang lebih 290 hektare areal persawahan tergenang air serta pemukiman penduduk disekitar lokasi kejadian. “Padi yang baru berusia 3-7 hari tergenang air dan dipastikan akan rusak. Karena selama empat hari, Sabtu 26 Juni, air belum surut. Ini akibat luapan sungai dimana ketinggiannya mencapai 80 cm,”ujar warga sekitar Marzuki, kemarin. Marzuki pun berharap agar, Pemkab Pinrang atau pihak terkait dapat membantu warga di lokasi titik bencana. Terlebih, ada 7 rumah warga yang menjadi korban bencana banjir tersebut. “Tidak ada jie korban jiwa, cuma lahan persawahan yang rusak,”singkatnya. (*)