Solusi Baru Citarum Harum, Pemda Prov Jabar Gandeng Monash University

BANDUNG – Pemda Provinsi Jawa Barat – Monash University menandatangani “letter of intent” (LoI) solusi baru pemulihan Sungai Citarum melibatkan pakar dan lembaga pemerintah.

Dalam kerja sama ini akan ada upaya pertukaran ilmu dan data guna mencari solusi  lewat inovasi teknologi dan sosial dalam revitalisasi Sungai Citarum dan komunitas sekitarnya.

Bacaan Lainnya

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kolaborasi dengan Monash University sangat strategis dan penting dalam mempercepat pengendalian pencemaran dan kerusakan di DAS Citarum.

Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. DAS Citarum memiliki peran penting dan manfaat besar bagi masyarakat Jawa Barat.

Menurutnya, kolaborasi ini juga merupakan bukti sinergi pentaheliks (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, media) yang dilakukan dengan berbagai kampus termasuk Monash University. Selain Monash University, juga terlibat dalam kerja sama Universitas Indonesia. Ridwan Kamil berharap kolaborasi ini juga bisa berkembang untuk lebih luas lagi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kolaborasi dengan Monash University sangat strategis dan penting dalam mempercepat pengendalian pencemaran dan kerusakan di DAS Citarum.

Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. DAS Citarum memiliki peran penting dan manfaat besar bagi masyarakat Jawa Barat.

Menurutnya, kolaborasi ini juga merupakan bukti sinergi pentaheliks (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, media) yang dilakukan dengan berbagai kampus termasuk Monash University. Selain Monash University, juga terlibat dalam kerja sama Universitas Indonesia. Ridwan Kamil berharap kolaborasi ini juga bisa berkembang untuk lebih luas lagi.

Menurutnya, kerja sama ini diharapkan dapat menghadirkan perubahan nyata bagi jutaan orang yang hidupnya bergantung pada air sungai yang sudah tercemar.

“Pandemi COVID-19 menjadi bukti bahwa akses air bersih dan kondisi lingkungan sekitar sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Direktur Informal Cities Lab, Fakultas Desain Seni dan Arsitektur Monash University Diego Ramirez-Lovering mengatakan mereka ingin menggunakan desain perkotaan sebagai platform integratif untuk penanaman solusi berkelanjutan di Citarum.

Sehingga perkembangan aspek urban yang sejalan dengan modernisasi dinamika kesehatan planet secara kompleks bisa tetap terjaga.

“Pendekatan menyeluruh yang mengutamakan kualitas lingkungan dan kesehatan ekologis untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang penting. Terutama bagi mereka yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan degradasi lingkungan,” ucapnya.

Ketua Tim Sosial Klaster Air Universitas Indonesia Reni Suwarso mengatakan, penangana

“Kemampuan untuk mengakses dan mendapatkan manfaat dari air yang aman dan andal memiliki kontribusi signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia, ekonomi, serta lingkungan,” kata Reni.

Diketahui sejak 2018, para peneliti di enam fakultas Monash University telah bermitra dengan perguruan tinggi dunia dan Indonesia, serta institut-institut global lainnya untuk sejumlah program penelitian yang berfokus kepada Citarum (Monash Sustainable Development Institute; Art, Design and Architecture; Arts; Business and Economics; Engineering and Science). (ADV)

Pos terkait