Baru Selesai Dibangun Proyek Talud Sungai Pangkajene Ambruk

Proyek talud ambruk di Kampung Ujung Loe, Kelurahan Minasatene, Pangkep

PANGKEP, KILASSULAWESI– Proyek talud penahan abrasi Sungai Pangkajene sepanjang sekitar 100 meter di Kampung Ujung Loe, Kelurahan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mengalami kerusakan. Padahal, proyek pasca bencana itu baru selesai dikerjakan.

Proyek tersebut berasal dari bantuan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Anggaran proyek tersebut mencapai Rp.2,3 Miliar yang dikerjakan oleh CV Afdal Putra dengan masa pengerjaan 180 hari, terhitung sejak 7 April 2022.

Bacaan Lainnya
Pengerjaan sebelum ambruk

Salah seorang warga setempat, Jabar mengatakan pembangunan talud tersebut dinilai pemborosan anggaran. Terlebih, talud yang lama masih dalam kondisi baik dan belum ada keretakan. “Kenapa juga dibongkar itu talud yang lama, nah selama ini tidak pernah juga air sungai meluap diwilayah talud ini. Bangunan yang dulu juga masih baik,”ujarnya.

Lebih jauh diungkapkan, sejak pertama kali hujan dengan intensitas curah hujan tinggi diwilayah ini, beberapa pekan lalu. Bangunan talud yang baru ini sudah mulai retak. “Dua pekan lalu kayanyaknya, talud ini sudah mulai retak. Dan memang saya lihat masih dalam proses pengerjaan,” ungkapnya.

Sejak beberapa hari terakhir ini, dengan intensitas curah hujan tinggi, mengakibatkan bangunan talud tersebut ambruk. Sejumlah warga sekitar lokasi proyek pun berharap agar rekanan pelaksana bertangungjawab, dan pemkab juga harus tegas memberi sanksi kepada rekanan yang terbukti mengerjakan proyek tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangkep telah membentuk tim investigasi sehubungan terjadinya bencana alam dibeberapa titik di wilayah kabupaten Pangkep.

Bencana tersebut tak lepas dari tingginya
intensitas curah hujan yang tinggi  disertai angin kencang. Selain mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Sokowati dan Jalan Kelapa serta terjadi tanah longsor di jalan Sukawati dan rusaknya salah satu proyek di Kqmpung Ujung Loe.

Kepala BPBD Kabupaten Pangkep Muslimin mengatakan, ada tim dari balai datang untuk mengevaluasi untuk asesmen kemudian langkah selanjutnya untuk perbaikan. Longsor karena pengaruh struktur tanah dan akibat curah hujan tinggi.

Seperti yang terjadi di Ujung Loe, sementara pekerjaan dalam proses tiba- tiba longsor  dan untuk sementara pendapat kami karena struktur tanah. “Kami akan bentuk tim untuk menginvestigasi penyebab terjadinya longsor yang pekerjaan sementara jalan ini, dan setelah ada kesimpulan tentu dari hasil laboratorium segala macam kita bentuk lagi tim teknis untuk perbaikan untuk menghindari kejadian serupa,”jelasnya.

Tim melibatkan Dinas PU, konsultan, rekanan kemudian melibatkan laboratorium penyebab longsor setelah itu secara resmi hasil dari tim investigasi kita buat lagi tim teknis untuk perbaikan sebagai langkah selanjutnya,”tutupnya.(*)

 

 

(*)

Pos terkait