POLMAN, KILASSULAWESI – Langit Polewali Mandar terasa semakin riuh saat Forum Manding Institute mengumumkan hasil survei terbarunya. Nama pasangan calon nomor urut 2, Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati, berkibar di puncak, dengan elektabilitas mencapai 33,77 persen. Di balik angka itu, ada cerita tentang kedekatan, rekam jejak, dan harapan yang melingkupi sosok yang akrab disapa “Besti” ini.
Pasangan yang mengusung tagline “Membangun Desa, Menata Kota” melangkah dengan visi yang memikat hati masyarakat. Di bawah mereka, pasangan calon nomor 1, Samsul Mahmud dan Andi Nursami Masdar, mengikuti dengan 31 persen, sementara pasangan nomor 4 dan nomor 3, Dirga Adhi Putra Singkaru-Iskandar Baharuddin Lopa serta KH Syibli Sahabuddin-Zainal Abidin, menempati posisi ketiga dan keempat dengan persentase masing-masing 20,2 persen dan 15,01 persen.
Syuaib Hannan, ketua tim pemenangan Besti, melihat hasil ini sebagai bukti nyata dari cinta masyarakat Polman. “Andi Bebas adalah putra daerah, dan rekam jejaknya sebagai sosok yang dekat dengan rakyat sudah tak diragukan lagi. Pengalaman dan ketokohannya telah membangun kepercayaan yang kuat,” ujar Syuaib, senyumnya merekah penuh rasa percaya diri. Sosok Siti Rahmawati, pasangan Andi Bebas, juga dikenal tangguh dengan kemampuan yang membuat warga semakin yakin pada pasangan ini.
Bukan hanya soal popularitas; program-program yang ditawarkan Besti terasa nyata bagi mereka yang tinggal di desa maupun di kota. Tagline “Membangun Desa, Menata Kota” bukan hanya sekadar slogan, melainkan janji untuk menyentuh kebutuhan masyarakat di setiap penjuru Polman.
Seusai debat perdana, semangat pendukung Besti semakin tak terbendung. Di jalan-jalan, di gang-gang kecil, hingga pelosok desa, nama Andi Bebas dan Siti Rahmawati terus dielu-elukan. “Dukungan terus mengalir dari semua kalangan, dan lima partai pengusung menjadi fondasi kepercayaan yang kokoh bagi Besti,” tambah Syuaib.
Pilkada ini bukan sekadar kontestasi angka, tapi perjalanan mengukuhkan kembali harapan rakyat yang telah menyandarkan mimpi mereka pada sosok yang mereka kenal, percaya, dan harapkan. Di setiap senyum yang menyambut Besti di desa-desa dan kota-kota, ada harapan akan Polewali Mandar yang lebih baik, lebih merata, dan lebih memanusiakan. (*)