KILASSULAWESI.COM, MAKASSAR–
Pemerintah Provinsi Sulsel menggelar rapat terkait perkembangan pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) moderen dan berstandar internasional di Kantor Gubernur Sulsel, Senin 24 Agustus, kemarin. Rapat tersebut dipimpin langsung Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Dalam.sambutannya, Wagub mengatakan, pembangunan RPH terpadu ini harus dikerjakan secara efektif dan sesuai dengan perencanaan. “Saya meminta agar pembangunan RPH ini dikerjakan secara efektif dan sesuai dengan keinginan yang direncanakan”, ungkapnya.
Wagub menyebutkan pembebasan lahan yang sempat terkendala harus diselesaikan dengan baik melalui komunikasi dan pendekatan. “Untuk tahap pembebasan lahan, kita perlu pendekatan dan komunikasi yang baik. Dan pendekatan peternakan perlu diuji, duduk bersama untuk menyamakan persepsi bersama,”imbuhnya.
Lebih jauh, kata Wagub, pemanfaatan bangunan RPH harus jelas aturannya, bahkan kalau perlu dibuatkan peraturan walikota (Perwali). “Pemanfaatan bangunan RPH tahap pertama yang diperkirakan bulan Oktober selesai, harus jelas aturannya untuk penjual daging yang akan masuk di RPH. Hal itu dilakukan agar, masyarakat mentaati dan menjaga kualitas sesuai yang diharapkan.Bahkan dibuatkan perwali dan kemudian disosialisasikan”, pungkasnya.
Ditambahkannya, dengan modernisasi RPH ini, diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan tentunya sesuai dengan standar internasional. “Yang penting, saya mau tahu pengelolaan harus profesional dan lebih baik lagi. Termanfaatkan apa yang dibangun untuk masyarakat”, tegasnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Susel, Abdul Azis mengungkapkan, pembangunan RPH dirancang berstandar ASUH, yakni Aman, Sehat, Utuh dan Halal. “Pembangunan RPH moderen ini dirancang berstandar ASUH untuk menjamin kesehatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat dalam mengkonsumsi daging ternak di Sulsel”, ungkapnya.
Ia menjelaskan pengelolaan RPH ini akan dilakukan secara profesional, efesien dan efektif.
“Pengelolaan RPH secara profesional memiliki nilai komersil, efesien dan efektif dengan konsep RPH modern dan sertifikasi halal”, sebutnya.
Abd Azis juga mengatakan, pembangunan RPH moderen ini adalah salah satu program strategis Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel. “Pembangunan RPH ini merupakan salah satu program strategis Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel demi meningkatkan kualitas daging hasil pemotongan serta kapasitas potong ternak bisa ditingkatkan,” pungkasnya.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Sulsel menambahkan progres pembangunan RPH berjalan sesuai target dan saat ini sudah mencapai 55 persen. “Alhamdulillah progres pembangunan RPH ini berjalan sesuai target dan saat ini telah mencapai 55 persen dan diperkirakan selesai pada bulan oktober,” tambahnya.
“Pembangunan RPH ini kita rancang sampai tiga tahun, karena diperlukan anggaran yang besar. kendala dalam perencanaan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berada jauh dari lokasi bisa ditangani dengan baik”, tutupnya.(*/ade)