Kopertais Wilayah VIII Kunjungi STAI DDI Parepare

KILASSULAWESI.COM, PAREPARE –, Rombongan Kopertais Wilayah VIII Sulawesi, Maluku dan Papua mengunjungi STAI-DDI Parepare pada hari Selasa, (27/10/2020), kemarin.

Kunjungan itu, diterima Ketua STAI DDI Parepare Dr Abu Bakar Juddah M.Pd bertempat di ruang Ketua STAI DDI Parepare Kampus DDI Ujung Lare.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Kopertais Wil VIII Dr H Nur Taufik Sanusi menyampaikan, banyak hal terkait pengembangan STAI DDI Parepare, salah satunya adalah arahan untuk segera membuka minimal 2 program studi baru sesuai kebutuhan masyarakat Kota Parepare dan sekitarnya.

“Perlu dipacu kegiatan di segala bidang untuk mengejar perkembangan khususnya pengelolaan pendidikan tinggi keagamaan Islam. Sehingga, target bulan Desember sudah masuk usulan ke Kopertais untuk diberikan rekomendasi Kopertais,” katanya.

Dr Nur Taufik berharap, pada tahap berikutnya, setiap tahun ada pembukaan Program studi baru, hingga pada lima tahun mendatang STAI DDI Parepare akan berubah status menjadi Institut jika telah memilik minimal 6 program studi.

“Potensi yang dimiliki STAI DDI Parepare cukup besar, baik dari segi bangunan fisik karena satu atap dengan Pesantren DDI Parepare, maupun SDM yang banyak di lingkup DDI perlu di optimalkan pemanfaatannya,” paparnya.

Seperti diketahui saat ini STAI DDI Parepare tengah berbenah diri dengan inovasi di bidang pengelolaan data yg terintegrasi langsung dengan Forlap DIKTI Kemendikbud, bekerjasama dengan PT Sentra Vidya Utama (Sevima) yang berpusat di Surabaya. Perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan fasiltas IT Perguruan Tinggi termasuk server yang digunakan pelanggan.

Sementara itu, Ketua STAI-DDI Parepare, Dr Abu Bakar Juddah M,Pd memberi penghargaan atas kunjungan Kopertais Wil VIII tersebut. Menurutnya, arahan dari sekretaris Kopertais sebagai motivasi jajarannya untuk membuka program studi di STAI DDI Parepare.

“Kita sudah membentuk tim penyusun borang Prodi baru STAI DDI Parepare, kedua program studi tesebut adalah, Perbankan Syari’ah dan Tadris Pendidikan Bahasa Inggris,” tuturnya. (dar/C)

Pos terkait