BARRU, KILASSULAWESI– Pemerintah Kabupten Barru bersama Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menggelar operasi pasar di 7 Kecamatan dari tanggal 26-27 Juli 2023. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Kabupten Barru, Kadis Perindag Barru, Kasat Intel Polres Barru dan Sales Branch Manager Rayon II SulselBar Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
Bupati Kabupaten Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si mengucapkan apresiasinya kepada pihak terkait. “Terima kasih Kami ucapkan atas dukungan yang diberikan dalam kegiatan operasi pasar ini, tentunya tidak lepas dari kerjasama antara Pertamina dan juga stakholder terkait, semoga ini menjadi berkah untuk kita semua dan masyarakat dapat menikmati LPG 3 Kg yg selama ini dirasa harganya tinggi” ucapnya saat memberikan sambutan di titik pertama operasi pasar yaitu di alun alun Kabupten Barru, Kamis 27 Juli 2023.
Dalam keterangan terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan kegiatan operasi pasar ini didasari atas evaluasi bersama Pemkab dan untuk menjamin ketersediaan LPG 3 Kg “Kegiatan operasi pasar ini didistribusikan sebanyak 3.920 tabung LPG 3 Kg untuk 7 Kecamatan di Kabupaten Barru. Operasi pasar ini bertujuan untuk memberi akses yang lebih mudah kepada masyarakat dalam mendapatkan LPG 3 Kg sesuai dengan Hrga Eceran Tertinggi (HET).” ujarnya
Diketahui sebelumnya di Kabupaten Barru beberapa waktu yang lalu terjadi kekurangan ketersediaan LPG 3 Kg, hal ini langsung direspon cepat oleh Pertamina dan Pemkab untuk menggelar operasi pasar.
Kegiatan operasi pasar ini dilakukan hari ini tanggal 26 Juli 2023 di Kecamatan Barru, Sumpang Binangae, Tanete Rilau, Mallusetasi. Sedangkan besok 27 Juli 2023 dilakukan di Kecamatan Pujananting, Tanete Riaja, Soppeng Riaja.
“Kebutuhan LPG untuk wilayah Sulawesi Selatan secara keseluruhan disuplai dari dua puluh dua Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PSO. Saat ini distribusi dan stok LPG dalam kondisi aman” tambah Fahrougi
Seperti diketahui bahwa LPG 3 kg merupakan barang subsidi yang diperuntukkan bagi konsumen rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran sehingga perlu pengawasan dari banyak pihak dalam pendistribusiannya.
Pertamina menghimbau masyarakat agar bijak dan tidak melakukan pembelian secara berlebih serta tidak meniagakan kembali LPG 3 kg ini. “Bagi sektor kuliner restoran dengan kelas menengah keatas, usaha pertanian yg belum mendapatkan konversi LPG dari Pemerintah, usaha peternakan ayam, hingga rumah tangga mampu silakan menggunakan LPG Non Subsidi 5,5 Kg dan 12 Kg yang tersedia di gerai terdekat” tutup Fahrougi.(*)