Tiga Bacaleg Asal Parepare Dinilai Mampu Raih Kursi ke Senayan

Tiga bacaleg DPR RI, Taufan Pawe, Devi Angriany S dan Andi Muzakkar Aqil

PAREPARE, KILASSULAWESI– Peta politik pemilu legislatif (Pileg) di Kota Parepare, kian dinamis usai partai politik melakukan perbaikan dokumen persyaratan bagi bakal calon anggota DPR RI.

Pasalnya, di Kota Kelahiran Presiden ketiga BJ Habibie untuk pertama kalinya terdapat tiga bakal calon anggota legislatif yang digadang-gadang maju membidik kursi DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Sulsel.

Bacaan Lainnya

Mereka diantaranya, Taufan Pawe yang saat ini masih menjabat Wali Kota Parepare untuk periode kedua. Maju dengan mengendarai Partai Golkar yang dipimpinnya di Sulsel.

Selanjutnya, Andi Muzakkir Aqil, atau lebih dikenal sebagai Amal. Seorang organisatoris sekaligus pendiri Yayasan sosial “Amal Foundation” maju melalui Partai Demokrat. Dan Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kota Parepare, Devi Angriany S yang maju melalui Partai NasDem.

Ketiganya adalah putra dan putri terbaik menjadi caleg DPR RI, selaras dengan kuantitas pemilih. Pada pemilu 2024, total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Parepare sebanyak 109.653 orang yang telah ditetapkan oleh KPU.

Dari 9 Kabupaten yang masuk wilayah Dapil Sulsel 2 yakni, Kota Parepare, Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Maros, Pangkep, dan Barru. Jumlah pemilih di Kota Parepare, sangat kecil bersama dengan daerah tetangganya yakni Barru. Sedangkan jumlah pemilih terbesar berada di Kabupaten Bone dan Bulukumba.

Akan tetapi, sejumlah kalangan menilai walau peroleh suara Kota Parepare sangat kecil. Tapi ketiga figur ini dinilai mampu meraih simpati warga baik di dalam maupun luar Kota Parepare. Dan menjadi ruang untuk bisa mengantarnya ke kursi DPR RI. Hal itu dipaparkan Ketua Laskar Indonesia, Sofyan Muhammad, Selasa, 11 Juli 2023, malam tadi.

“Karakteristik dan tradisi dukungan pemilih, berbeda dengan daerah lain. Kota Parepare sebagai daerah perniagaan, basis geopolitik calon menjadi preferensi penting pemilih. Sama dengan daerah lain, dimana pemilih di suatu wilayah masih sulit untuk tidak mendukung calon dari wilayah lain, sehingga sulit untuk solid menyatukan dukungan pada satu calon,” katanya.

Belum lagi, mesin partai politik jika fokus mengawal figur-figur mereka ke Senayan. Maka pada Pemilu 2024 ini, kata Sofyan, dengan banyaknya tokoh dari beragam latar belakang, maka akan semakin sulit lagi menyatukan dukungan.

Saat disinggung, soal peluang keterpilihan mantan kepala daerah. Sofyan menilai jika itu ditentukan banyak variabel. ” Tidak ada jaminan mereka dengan mudah melenggang ke Senayan. Banyak bukti, diantaranya kegagalan mantan Gubernur Sulsel dua periode yang kini menjabat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada Pileg 2019. Kemasyhuran nama dan legacy kepemimpinan saja tidak cukup dalam sistem pemilihan yang high-cost seperti sekarang,”tutupnya.(*)

Pos terkait