Menteri Pertanian Tekankan Profesionalisme, Meritokrasi, dan Anti-Korupsi di Jajaran Kementan

Menteri Pertanian melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementan yang berlangsung di Ruang Smart Agriculture System (SAS)

JAKARTA, KILASSULAWESI– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menekankan pentingnya bekerja dengan profesionalisme, menjunjung tinggi meritokrasi, dan menjauhi praktik korupsi kepada jajaran Kementerian Pertanian (Kementan).

Dalam pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementan yang berlangsung di Ruang Smart Agriculture System (SAS), Kementerian Pertanian, Mentan Amran menegaskan bahwa sistem meritokrasi harus diterapkan untuk memastikan jabatan diberikan kepada mereka yang memiliki kemampuan, prestasi, dan kompetensi.

Bacaan Lainnya

Mentan Amran menjelaskan bahwa penerapan sistem meritokrasi dapat memacu pegawai untuk memberikan kinerja terbaiknya. “Sekarang ini kita terapkan meritokrasi. Bapak Ibu mendapatkan posisi karena memang layak di situ. Jadi, harus kerja dengan baik karena akan aku evaluasi terus,” ujarnya.

Dalam sistem ini, Mentan Amran akan menindak tegas siapa pun yang mencoba mendapatkan jabatan dengan cara yang menyimpang. “Tolong bekerja dengan baik, tidak usah cari keluarganya yang pejabat. Yang nitip-nitip, beri teguran. Kalau kamu mencintai jabatanmu dan mencintai keluargamu, maka kerja dengan baik,” tegasnya.

Selain itu, Mentan Amran mengingatkan seluruh pegawai Kementan agar menjunjung tinggi integritas dan menjauhi segala bentuk korupsi serta penyalahgunaan wewenang.

Ia meminta seluruh jajaran untuk turut melaporkan jika menemukan pelanggaran aturan. “Jauhi korupsi, enggak boleh korupsi. Laporkan kalau ada yang melakukan tindakan melanggar aturan. Pemecatan kami siapkan kalau ada yang korupsi-korupsi,” ungkapnya.

Mentan Amran juga berpesan agar seluruh jajaran Kementerian Pertanian siap bekerja keras dan bekerja di bawah tekanan dalam menjalankan program swasembada pangan. Menurutnya, kerja keras dan dedikasi sangat diperlukan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju.

“Ini negara yang memanggil. Berlian lahir dari tekanan yang keras. Memang begitu kita melatih orang untuk mengeluarkan kinerja terbaiknya. Pertanian terhormat dan negara terhormat di tangan kalian,” pungkasnya.(*)

Pos terkait