Komisi III DPRD Sidak RSUD Majene

Ketua Komisi III DPRD Majene, Jasman

MAJENE – Komisi III DPRD Kabupaten Majene melakukan inspeksi (Sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene. Kegiatan Sidak itu merupakan tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelumnya di kantor DPRD Majene.

Ketua Komisi III DPRD Majene, Jasman usai melakukan Sidak mengatakan bahwa inspeksi tersebut melibatkan seluruh penanggung jawab ruangan poli serta Dewan Pengawas RSUD Majene, termasuk Kasman yang saat menjabat sebagai kepala badan BKAD Majene. Tujuannya untuk mendengarkan langsung berbagai persoalan yang selama ini dikeluhkan masyarakat seperti pasien maupun keluarga pasien.

Bacaan Lainnya

“Setelah melakukan Sidak memang benar ada beberapa jenis obat yang kosong. Kami menekankan agar dana penggantian bagi masyarakat yang telah melengkapi administrasi segera diselesaikan. Kami tidak ingin hal ini terus berlarut terjadi,” kata Jasman.

Sehingg saat tim Komisi III meninjau apotek rawat jalan, seorang warga juga menyampaikan keluhan karena belum menerima penggantian uang pembelian obat di luar rumah sakit.

“Jadi sudah merupakan bukti nyata, jangan sampai terulang lagi,” tambah Jasman politisi partai Demokrat itu.

Atas Sidak ini Komisi III DPRD Majene memberikan ultimatum kepada pihak RSUD agar segera mengisi kembali stok obat yang kosong. Selain itu, pihaknya juga mendorong pemerintah daerah untuk memberikan subsidi obat guna membantu pembayaran kepada vendor yang selama ini bekerja sama dengan apotek rumah sakit.

“Kami tidak mau lagi mendengar ada penggantian uang obat dari masyarakat. Dalam keterbatasan anggaran, pemerintah daerah harus berupaya memberi subsidi agar pasokan obat tetap lancar. Vendor tidak akan memasukkan obat jika pembayaran tidak dilakukan” jelas Jasman.

Komisi III DPRD Majene juga berkomitmen untuk melakukan monitoring rutin setiap tiga bulan terhadap kinerja RSUD Majene, guna memastikan perbaikan layanan berjalan sesuai rencana.

“Sementara dari pihak rumah sakit juga telah sepakat melakukan pembenahan dengan memprioritaskan kebutuhan penting dan menata kembali pos anggaran dana BLUD. Agar ke depannya bisa lebih terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (Ahp)

Pos terkait