KILASSULAWESI.COM, PAREPARE — Pembatasan aktivitas masyarakat dan pedagang berdampak pada menurunnya omset. Salah satunya pedagang UMKM di Jalan Petta Unga tanggul Pantai Cempae Soreang. Andi Indah owner dari New History Coffee mengeluhkan omsetnya yang menurun drastis hingga 90 persen sejak berlakunya pembatasan aktivitas yang ditetapkan pemerintah kota Parepare sejak 24 Desember lalu.
Kata dia, masa Pandemi Covid-19 sangat menggangu usahanya yang baru dirintis selama10 bulan. “Saya buka usaha bulan februari 2020. Baru sebulan langsung terimbas korona,” keluhnya saat ditemui Rabu 30 Desember
Kemudian diperparah oleh pembatasan aktivitas masyarakat dan pedagang saat ini. Karenanya, kedai kopi dan makanan miliknya yang biasanya buka mulai pukul 16.00 sore sampai larut malam, kini berubah jadwal menjadi pukul 10.00 pagi hingga pukul 20.00 sesuai anjuran pemerintah kota. “Perubahan ini berdampak pada menurunnya omset, karena tanggul ini nanti ramai pada malam hari,” tuturnya
Tak hanya itu, korona juga membuat Andi Indah memutar otak mensiasati pengeluaran bulanan yang tak sepadan dengan pendapatan usaha. “Makanya karyawan saya pangkas dari 8 menjadi 5 orang saja untuk efisiensi biaya,” tambah dia
Untungnya kata Indah, modal usaha yang dipakainya adalah modal yang dikumpulkan sendiri alias bukan pinjaman dari bank. Bahkan saking sepinya pembeli, kadang seharian di tempat itu tidak ada pemasukan dalam satu malam. “Intinya pembatasan ini merugikan UKM, karena ditempat kita ini malam baru ramai, tidak sama kalau dikota banyak orang lewat,” tutupnya.(*/wal)