Apa yang Engkau Sombongkan ?

Pernahkah kita berpikir sejenak kalau tiba-tiba ajal tiba, harta, pangkat, keluarga ditinggalkan begitu saja. Membayangkan diri sementara dimandikan, disholati dan ditandu di atas keranda dengan balutan kain kafan. Dimakamkan tidak ada lagi yang menyapa hanya kesunyian yang menemani.

Oleh: M.Shodiq Asli Umar

Sering kita mendengar berita kematian dari keluarga, sahabat, teman kerja dan tetangga. Kalau berita kematian itu adalah kita mungkin bisa dibayangkan sambil merenung. Tidak sedikit di antara kita masih terlena dan terbius kehidupan duniawi seakan-akan tidak pernah merasakan bahwa kematian sementara mengintainya.

Semakin kita mengasah batin kita terutama tentang kematian semakin ingin memperbanyak amalan-amalan ibadah karena kematian datang terkadang tidak disangka. Ada orang bertahun-tahun sakit namun takdir kematiannya belum tiba. Ada orang sehat bahkan sementara berolah raga tiba-tiba meninggal di tempat olah raga.

Rasulullah SAW : “Perbanyak mengingat mati”, tentu orang lagi lupa akan kematian tidak akan pernah menyiapkan dirinya menghadapi kematian. Ia masih larut berjibakao dengan kehidupan dunianya. Mungkin ia bisa tersadarkan ketika harta atau pangkat ia miliki mulai menghilang. Tidak ada lagi yang bisa disombongkan atau dibanggakan. Mungkin juga ketika ia sakit mata, telinga, mulut, tangan dan kakinya tak berfungsi dengan baik.

Orang yang selama ini selalu mendekat termasuk keluarga mulai menjauh. Kondisi seperti ini tidaklah nyaman dan mengenakkan namun harus kita menyiapkan diri. Itulah kehidupan duniawi semuanya serba fatamorgana. Sebagaimana kata seorang penyair :

ان قل مالي فلا خل يصاحبني

وان زاد مالي فكل الناس خلاني

Apabila hartaku sedikit tidak ada orang berteman dengan saya. Dan apabila hartaku bertambah maka semua orang menjadi sahabatku.(*)

Pos terkait