KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Wali Kota Parepare, DR HM Taufan Pawe SH MH menjadi satu-satunya kepala daerah di Sulawesi Selatan, menjadi calon penerima Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) Pusat pada Hari Pers Nasional 2021. Pencapaian itu tak lepas dari usulan dari sejumlah media cetak yang ada di Indonesia, dan salah satunya, Harian PAREPOS melalui surat resminya pada, 19 November 2020, lalu. Ada 10 kepala daerah yang diganjar penghargaan ini di Indonesia.
Peraih penghargaan tersebut didominasi para pejabat daerah bergelar doktor dari dalam maupun luar negeri. Selain akademisi, mereka punya latar belakang birokrat, pengusaha, hingga politisi dari berbagai partai. Hal itu dibenarkan, Direktur PAREPOS, Drs H Mappiar HS. Dia mengaku bersyukur atas keterpilihan tersebut. “Iya, kita cuma melihat dari apa yang dilakukan Wali Kota Parepare selama ini, dan memang tepat jika beliau dipilih PWI untuk penghargaan tersebut,”singkat H Mappiar yang juga Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel tersebut.
Sebelumnya, Pelaksana Anugerah Kebudayaan – PWI Pusat Yusuf Susilo Hartono menyebutkan, sepuluh nama-nama calon penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat pada HPN 2021. Diantaranya, Wali Kota Parepare, DR HM Taufan Pawe SH MH sebagai Wali Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan, DR Bima Arya Sugiarto, S.Hum MA sebagai Wali Kota Bogor Provinsi Jawa Barat, IB Rai Dharma Wijaya Mantra, SE MSi Wali Kota Denpasar, Provinsi Bali, Hendrar Prihadi SE MM Wali Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, H Dedy Yon Supriyono, SE, MM Wali Kota Tegal, Pronvinsi Jawa Tengah, Tjhai Chui Mie, SH MH Wali kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat dan Hj Ika Puspitasari SE Wali Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, DR H Dony Ahmad Munir, ST, MM sebagai Bupati Sumedang, Provinsi Jawa Barat, DR Karna Sobahi, MM Pd Bupati Majalengka, Provinsi Jawa Barat, DR Ir H Herwin Yatim, MM Bupati Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Tim Juri yang bertanggung jawab memilih bupati/wali kota ini terdiri dari DR Nungki Kusumastuti selaku Dosen IKJ/pelaku seni), Prof. Ninok Leksono sebagai Rektor UNM/Wartawan Senior, Agus Dermawan T pengamat dan penulis seni-budaya, Atal S. Depari Ketua Umum PWI Pusat dan Yusuf Susilo Hartono Wartawan senior kebudayaan/Pelaksana AK-PWI. “Iya sidah ditetapkan pada 5 Januari, lalu dalam rapat setelah dua minggu sebelumnya masing-masing anggota Tim Juri melakukan pembacaan, pendalaman, penilaian, terhadap berkas proposal berikut linknya di media sosial dan video. Sebanyak 16 berkas, dari 30 pendaftar selama dua gelombang (Oktober-Desember 2020),”katanya. Menurut Yusuf, kesepuluh bupati/wali kota tersebut akan diundang ke Jakarta untuk melakukan presentasi dan tanya jawab (pendalaman) secara langsung dengan Tim Juri.
Dijadwalkan tanggal 11-12 Januari 2021 bertempat di Sekretariat PWI, Lantai IV Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih Jakarta Pusat. “Presentasi ini merupakan tahap akhir dari proses Anugerah Kebudayaan PWI Pusat. Kalau proses ini lolos, bupati/wali kota tersebut berhak menerima trofi di acara puncak HPN yang biasanya dihadiri Presiden. Mengingat situasi pandemi, kami akan melakukan proses presentasi ini, dengan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Yusuf. Untuk diketahui Pelaksanaan Anugerah Kebudayaan kali ini adalah yang ketiga. Setelah yang pertama pada HPN 2016 di Lombok dan kedua pada HPN 2020 di Banjarmasin. PWI Pusat bersama APKASI dan APEKSI sebagai mitra, harus melakukan berbagai pendekatan dalam rekrutmen pendaftar, karena Covid-19 dan bersamaan dengan Pilkada serentak di 270 daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota.(*/ade)