KKP Sinergi dengan Pemkab Kembangkan Tambak Garam di Majene

PAREPOS. CO. ID, MAJENE–Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam hal ini Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Kabupaten Maros, Sulsel dan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Identifikasi Potensi Lahan untuk mendukung program pengembangan garam.

Diketahui kegiatan ini merupakan yang baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Majene. Kegiatan ini juga untuk menindaklanjuti arahan Kepala BRSDM untuk bersama -sama Pemerintah Daerah Sulawesi Barat mengembangkan garam dalam mewujudkan swasembada garam nasional.

Bacaan Lainnya

Pada pertemuan tersebut turut hadir pada Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros, A. Indra Jaya Asaad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Majene, Ir Hj Ichwanti, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat, Frayanti Sanra Lestari serta para Penyuluh Perikanan Majene.

Rapat Koordinasi ini dibuka oleh Kepala DKP Kabupaten Majene, Ichwanti. Dalam sambutan pembukaannya, Ichwanti menyampaikan bahwa saat ini di Kabupaten Majene belum ada pelaku utama garam. Sementara potensi untuk pengembangan garam cukup besar, karena ada beberapa daerah yang kadar garamnya tinggi. Sehingga menimbulkan munculnya garam secara alami dan memang belum dikelola dengan baik.

Karena itu lanjutnya, mudah – mudahan dengan adanya dukungan KKP ini potensi garam di Kabupaten Majene bisa dikembangkan secara baik dan berharap nantinya bisa adopsi teknologi dari KKP. Tujuannya, agar nantinya dapat menghasilkan garam yang berkualitas sesuai yang diharapkan.

Sementara Perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Barat, Frayanti Sanra Lestari, menyampaikan bahwa Majene akan didorong untuk pengembangan garam di Sulawesi Barat. Itu karena Majene potensinya cukup besar dan juga kebutuhan garam di Majene juga besar. Terutama untuk bahan pengolahan ikan asin yang selama ini disuplai dari Sulawesi Selatan.

“Mudah – mudahan dengan adanya pengembangan garam di Majene tidak perlu lagi mendatangkan garam dari luar dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir Majene itu sendiri, ” harapnya.

Di tempat yang sama Kepala BRPBAPPP dalam sambutannya menyampaikan bahwa BRPBAPPP Maros akan membantu dari sisi pengembangan kelompok untuk memperkuat kelompok. Serta pendampingan kelompok dari penyuluh perikanan dan nantinya akan didukung juga dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung untuk memberikan pelatihan kepada kelompok petani garam yang akan dibentuk oleh penyuluh perikanan.

Usai rapat koordinasi dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke lokasi rencana pengembangan tambak garam di Majene dan sekaligus diskusi dengan masyarakat yang nantinya akan menggarap tambak garam tersebut. (edy/B)

Pos terkait