KILASSULAWESI.COM, PAREPARE — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA)Parepare, kolaborasi Pusat Pembelajaran Keluarga dan Layanan Konseling Keluarga Terintegrasi (Puspaga Peduli Ta’) Parepare, bersama Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Parepare dan Guidance Club Bimbingan Konseling Islam (BKI) IAIN Parepare, membuka kegiatan Ramadan Ceria bersama Anak Pasar, di Taman Galaksi Pasar Lakessi, Sabtu, 17 April.
Kegiatan dibuka secara virtual oleh ketua TP PKK Kota Parepare, Hj. Erna Rasyid Taufan Pawe, juga selaku pembina Puspaga Peduli Ta’. Ia mengatakan di kegiatan ramadan ceria merupakan wadah bagi anak-anak pasar untuk mempelajari ilmu agama dari mengaji, berkisah, membaca, dan berbuka puasa.
“Kami harapkan, PKK sebagai mitra dapat lebih memberikan kontribusi, dengan adanya kerjasama Puspaga, dan IAIN Parepare. Saya sangat harapkan adanya kegiatan ini, dapat menanbaha wawasan pengetahuan anak-ank pasar kita yang selama ini termarjinalkan, kembali kit perbaiki agar supaya mereka dapat memahami agama apalagi di bulan suci ramadan ini,” harapnya.
Plt Kepala Dinas PPPA Parepare, Andi Rusia, mengatakan kegiatan akan berkelanjutan, dengan tujuan melakukan pembinaan pada anak pasar di sela waktunya. Ia mengajak kepada anak-anak pasar untuk mengikuti kegiatan yang positif di bulan ramadan, salah satunya Ramadan Ceria.
“Intergrasi DP3A, Puspaga Peduli Ta’, PKK dan IAIN Kota Parepare mengajak anak-anakku sekalian untuk bersama-sama mengisi ramadan dengan hal-hal positif dan bermanfaat dalam ramadan ini seperti mengaji, mendengarkan kisah rosul, membaca serta games,” terang Andi Rusia yang juga tim dari Puspaga Peduli Ta’ .
Ketua Program Studi BKI IAIN Parepare, Muhammad Haramain, juga mengikuti pembukaan kegiatan.
Ramadan ceria bersama anak pasar berlangsung tiap pekannya selama bulan ramadan, mulai Sabtu 17 April -2 Mei mendatang.
Sasaran pada kegiatan tersebut yakni anak-anak pasar yang berada di area pasar lakessi dan senggol. Setelah pembukaan, dilanjutkan asesmen pengetahuan keagamaan. Tak hanya itu, anak yang beragama non muslim juga ditangani oleh relawan non muslim. Tak hanya itu, sebelum kegiatan, anak pasar dibagikan masker untuk mematuhi protokol kesehatan.(ana/B)