KILASSULAWESI.COM, MAJENE– Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulbar, Normansjah Wartabone melaunching Cash For Work (CFW) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Jumat 16 April, lalu di Lapangan samping Kantor Disbudpar Kabupaten Majene. Dalam sambutannya, Normansjah Wartabone menuturkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan lambatnya ekonomi global, termasuk di Indonesia. Banyak masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan. Sementara dari tempat kerja, terjadi penurunan pendapatan harian bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal.
Dalam kegiatan padat karya tunai Tahun Anggaran (TA) 2021, diharapkan dapat memberi tambahan pendapatan sekaligus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Program KOTAKU tahun ini, terdapat 4 jenis kegiatan, yaitu kegiatan IBM Reguler, CFW, Hibah DFAT (Kegiatan Livelihood), Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan. Terdapat dua kegiatan yakni pertama diamanahkan kepada 6 Kelurahan di Kabupaten Majene. Dan kedua, kelurahan lokasi IBM Reguler dengan pagu Dana BPM sebesar Rp1 miliar perkelurahan dan 4 kelurahan lokasi CFW dengan pagu BPM Rp300 juta perkelurahan.
Kegiatan IBM melalui Program KOTAKU, lanjut Normansjah, untuk menurunnya luas permukiman kumuh dan peningkatan akses infrastruktur serta mewujudkan kolaborasi penanganan kawasan permukiman kumuh dari berbagai stakeholders. “Tujuan CFW untuk memberikan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja kepada masyarakat terdampak Covid-19 yang mengalami PHK (Putus Hubungan Kerja) dan masyarakat yang mengalami penurunan atau kehilangan pendapatan arahan program,” urainya.
Sementara Bupati Majene, Lukman mengungkapkan, program Kotaku yang dilaksanakan agar para warga yang terkena dampak Covid-19 secara ekonomi dapat sedikit terbantu. “Harapannya upah kerja yang didapatkan geliat ekonomi secara bertahap pulih dan tingkat konsumsi atau daya beli pun meningkat, selain itu juga memberikan rumah tinggal yang layak bagi masyarakat,” harapnnya.
Selaku Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pihak BPPW Sulbar atas semua perhatian yang luar biasa kepada Majene.”Di tengah pandemi dan bulan Ramadan kita diberikan kegiatan yang biasanya selama ini ditangani pihak ketiga, dan kali ini melibatkan ratusan tenaga buruh lokal, tentunya yang turut bekerja akan mendapatkan upah yang sesuai,” kata Lukman. (edy/B)