DPRD Kota Palu Berguru Penanggulangan Kemiskinan di Polman

KILASSULAWESI.COM, POLMAN — Sejumlah anggota DPRD Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah berkunjung ke DPRD Kabupaten Polewali Mandar. Dalam kunjungannya, legislator Kota Palu terdiri dari Wakil Ketua DPRD dan Anggota Komisi I dan Komisi II yang diterima oleh Wakil Ketua II DPRD Polman Hamzah Syamsuddin yang didampingi oleh Kabag Humas DPRD Polman Syahrullah, Senin 19 April 2021.

Wakil Ketua DPRD Kota Palu Rizal S.Pdi menuturkan, pihaknya ingin berbagi informasi atau shearing informasi dengan DPRD Polman dan Dinas Sosial terkait program penanggulangan dan penanganan kemiskinan .

Dia mengakui, kunjungannya ini untuk mengetahui seperti apa program penangan kemiskinan yang ada di Polman. Sebab kita ketahui bersama, saat ini dengan Pandemi Covid-19 dimana perekenomian masyarakat sangat menurun drastis. Dan tingkat kemiskinan bertambah termasuk di Kota Palu. ” Apalagi Kota Palu ini pasca gempa 28 September silam masih banyak warga yang belum memiliki Hunian Tetap (Huntap), belum lagi bantuan stimulusnya ada yang belum keluar dan masih berproses terus. Nah!dengan adanya APBD apakah itu sanggup meminimalisir dampak ekonomi yang terjadi pasca gempa 28 September plus Covid-19 yang terjadi saat ini,”jelasnya.

“Jadi kami datang untuk belajar dan sharing terkait program penanganan dan penanggulangan kemiskinan ditengah pandemi, dan juga pasca gempa apakah APBD sanggup untuk digunakan atau bagaimana sehingga kita datang gali informasinya,”tambahnya.

Rizal juga ke kantor Dinas Sosial Polman untuk mengetahui program apa saja yang ada untuk penanggulangan kemiskinan.
Terpisah, Wakil ketua II DPRD Polman Hamzah Syamsuddin yang menerima para legislator Kota Palu ini mengatakan, apa yang mereka pertanyakan terkait penanganan kemiskinan telah kita sampaikan semua. Mulai program yang ada termasuk pembagian BLT, Dana Desa dan Bantuan UMKM dan UKM. “Semua kita paparkan program yang ada di OPD untuk penanggulangan kemiskinan dan memang benar Palu itu agak sulit pemulihan ekonominya karena daerahnya baru-baru dilanda gempa yang dahsyat. Belum selesai penangannya, ada lagi Covid-19 yang membatasi pergerakan manusia. Namun semua kita sampaikan seperti inilah langkah untuk meminimalisir dampak perekonomian masyarakat,”tutup Hamzah.(win/B)

Pos terkait