Bulan Ramadan, Gubernur Sulsel: Makmurkan Masjid dengan Menjaga Prokes

MAKASSAR,KS– Menyambut bulan suci ramadan 1443 Hijriah, Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengimbau masyarakatnya agar tetap menjaga kesehatan dengan menjaga asupan gizi dan imun di tengah kondisi pandemi Covid-19. ” Mari kita sambut bulan suci ini dengan tetap menjaga kondisi kesehatan. Isi bulan ramadan dengan melakukan hal-hal yang baik, memperbanyak ibadah, serta menjaga kesehatan diri dengan tetap disiplin penggunaan masker pada saat di luar ruangan,”ujarnya, Sabtu 2 Maret 2022.

Dia pun mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Serta memanfaatkan bulan ramadan ini dengan banyak berdoa di Masjid. “Makmurkan Masjid, namun dengan terap mematuhi protokol kesehatan,”jelasnya.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, pemerintah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriah yang menjadi penanda awal ibadah puasa jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah merupakan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat muslim menjadikan bulan ramadan sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas dan membersikan residu manusiawi. “Ramadan adalah momen kita menata dan memperbaiki kualitas diri. Kita dibina dan dididik untuk menjadi muslim yang tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Kita juga dibiasakan untuk membangun solidaritas dengan sesama,” kata Menag Yaqut di Jakarta.

Menurutnya solidaritas dengan sesama ini dapat terwujud bila seseorang mampu menghilangkan kesombongan dari dirinya. Ini merupakan bagian residu manusiawi yang perlu dibersihkan. “Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita lah yang paling benar, sementara orang lain selalu salah. Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita yang paling jujur, sementara orang lain pasti berlaku curang,” tutur Menag.

Gus Yaqut, begitu ia biasa disapa, berharap masyarakat dapat mengambil hikmah di bulan suci Ramadan untuk membersihkan residu manusiawi tersebut. “Satu bulan ke depan di bulan Ramadan ini, di bulan yang penuh maghfirah, di bulan yang penuh ampunan, di bulan yang penuh hikmah dan pelajaran kita akan ditempa untuk membersihkan residu-residu manusiawi seperti itu,” ujar Gus Yaqut

“Kita akan lihat nanti, apakah ibadah-ibadah kita selama di bulan ramadan ini tuntas. Apakah ibadah kita selama di bulan ramadan ini mampu memetik segala pelajaran yang diberikan langsung oleh Allah SWT kepada kita,” sambungnya.

Lebih lanjut, Menag mengungkapkan ini adalah tahun ketiga umat muslim Indonesia menyambut Ramadan di tengah pandemi Covid-19. Meskipun kondisi pandemi sudah melandai, Menag berpesan agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) selama Ramadan. “Pada tahun ini, momen Ramadan masih dalam suasana pandemi Covid-19. Meski telah melandai, namun mari kita tetap menjaga diri dengan terus meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dan kesehatan,” pesan Menag.

Menag berharap dengan terbangunnya solidaritas kemanusiaan dan taatnya prokes selama Ramadan, menjadikan bulan suci ini memberikan dampak besar bagi bangsa. “Ramadan karim, momentum bangkit dari pandemi untuk kemajuan NKRI. Atas nama Kementerian Agama, saya mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1443 H/2022 M,” tutupnya.(*)

“Semoga kita semua menjadi bagian dari madrasah Ramadan yang kelak lulus dengan berbagai pencapaian terbaik,” tutup Menag.

 

Pos terkait