PANGKEP, KILASSULAWESI– Mantan Ketua DPD II Golkar Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) tiga periode, H Syamsuddin A Hamid mengaku cukup kaget dengan kabar akan digelarnya musyawarah daerah luar biasa (Musdalub). Pasalnya, kegiatan itu dianggapnya sudah tidak ada persoalan lagi.
Terlebih kabarnya, musdalub karena adanya desakan dari 2/3 pemilih pada Musda Golkar 2020 di Jakarta. Syamsuddin mengaku, walau dalam pelaksanaannya memang memiliki banyak kelemahan. ” Saya tidak tahu salah atau benar, terlebih pemilik suara kalah itu sempat menyetujui,”ujar mantan Bupati Pangkep dua periode tersebut, Selasa, 11 April 2023, malam ini.
Kelemahan pelaksanaannya, kata mantan Bupati Pangkep dua periode, semestinya tidak secara serta merta menunjuk. Semestinya ada semacam imbauan untuk memilih satu orang atau aklamasi. Tapi sayangnya itu tak dilakukan.
Maka jika memang benar DPP Golkar menyetujui hal itu, dimungkinkan untuk memperbaiki kelemahan pada pelaksanaan Musda Golkar Sulsel. ” DPP tentunya paham persoalan tersebut, jika ada kelemahan dalam pelaksanaannya,” ujarnya.
Dalam Musda X Tahun 2020, lalu ada empat figur kandidat maju, dimana dua kandidat mendapat diskresi DPP Golkar yakni Taufan Pawe dan Supriansa. Sedangkan dua lagi mendapat dukungan dan keinginan forum yakni Syamsuddin A Hamid dan Hamka B Kady. Dimana akhirnya ditunjuk Taufan Pawe sebagai Ketua Golkar Sulsel.(*)