SOLOK, KILASSULAWESI– Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Solok, DR Akbar Ali bersama jajaran pemerintah setempat dan aparat keamanan turun langsung ke lokasi bencana longsor tambang emas di Nagari Sungai Abu pada Jumat, 27 September 2024.
Didampingi Kapolres Solok, AKBP Muari dan perwakilan dari Kodim 0309 Solok, Pjs Bupati juga membawa serta beberapa pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di antaranya Safrudin, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Muswir Yones Indra, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, serta Kalaksa BPBD Irwan Efendi.
Bencana longsor ini terjadi di lokasi tambang emas yang terletak di Jorong Panasahan, Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 22 orang diduga menjadi korban. Dimana 11 di antaranya telah dipastikan meninggal dunia.
Berdasarkan laporan sementara, sebanyak 18 korban berhasil dievakuasi hingga saat ini, terdiri dari 9 orang meninggal dunia, 6 orang mengalami luka berat, dan 3 orang mengalami luka sedang. Sementara itu, masih ada 4 korban lainnya yang sedang dalam proses evakuasi, di mana 2 di antaranya telah dipastikan meninggal dunia dan 2 lainnya masih berada di lokasi pertambangan.
Pemerintah Kabupaten Solok bergerak cepat setelah bencana terjadi. Sejumlah bantuan dikerahkan dari berbagai dinas terkait. Dinas Kesehatan mengirimkan tenaga medis beserta tujuh unit ambulans untuk mendukung penanganan korban, sedangkan Dinas Sosial menyediakan bahan pokok seperti beras, mie instan, dan kebutuhan esensial lainnya bagi korban dan tim penyelamat.
Selain itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dari BPBD Kabupaten Solok juga dilibatkan dalam proses pencarian dan evakuasi korban. Setelah tiba di Kantor Walinagari Sungai Abu, Pjs. Bupati Solok beserta rombongan disambut langsung oleh Camat Hiliran Gumanti Zulbakti dan Wali Nagari Sungai Abu, Padri Wanto. Dari sana, rombongan langsung menuju Posko Utama Penanganan Bencana di Jorong Panasahan, tempat proses evakuasi korban berlangsung.
Dalam kunjungannya ke posko utama, Akbar Ali berdialog dengan tokoh masyarakat setempat, termasuk anggota DPRD Kabupaten Solok Efdizal, serta beberapa tim yang terlibat dalam evakuasi. Dialog tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi terkini terkait perkembangan evakuasi serta kendala yang dihadapi oleh tim di lapangan.
Akbar Ali menyampaikan bahwa proses evakuasi melibatkan kerjasama erat antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, TNI, dan masyarakat setempat. Meskipun kondisi cuaca kurang mendukung dan medan evakuasi yang sulit, upaya maksimal terus dilakukan untuk mengevakuasi seluruh korban dari lokasi tambang.
Faktor cuaca dan keterbatasan fisik tim penyelamat menjadi kendala utama yang menyebabkan evakuasi harus dilanjutkan pada Sabtu, 28 September 2024.
Saat menyampaikan sambutannya, Akbar Ali turut mengungkapkan rasa duka mendalam atas musibah yang terjadi di Nagari Sungai Abu. “ Kami sangat berduka atas musibah yang terjadi. Semoga para korban segera dapat dievakuasi, dan bagi keluarga korban yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” ucapnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Pjs. Bupati Solok juga menyerahkan bantuan logistik kepada tim evakuasi yang berada di posko bencana. Bantuan ini merupakan upaya pemerintah untuk terus mendukung proses penanganan bencana serta memastikan bahwa seluruh kebutuhan tim di lapangan dapat terpenuhi.
“Ini bantuan logistik buat teman-teman, dan kalau habis jangan ragu. Hubungi BPBD, Dinas Sosial, atau siapapun di pemerintah daerah, maka kita siap untuk membantu,” tambah Akbar Ali.
Dengan peristiwa tersebut, mantan Pj Wali Kota Parepare itu berharap agar bencana serupa tidak terulang kembali di masa depan. Pemerintah Kabupaten Solok juga berkomitmen untuk terus hadir dalam setiap situasi darurat yang dihadapi masyarakat, serta memastikan bahwa seluruh korban bisa mendapatkan penanganan yang layak dan keluarga korban diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. “ Harapan kita semoga kejadian serupa tidak terulang lagi,”tutup Akbar Ali.(*)