Kepala BSIP Kementan, Prof Fadjry Djufry, Dijagokan Jadi Pj Gubernur Sulsel

Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan, Prof Fadjry Djufry

MAKASSAR, KILASSULAWESI– Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan, Prof Fadjry Djufry, disebut-sebut sebagai calon Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh.

Prof Zudan terpilih menjadi Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kementerian Dalam Negeri akan mengumumkan penggantinya pada pekan pertama atau kedua Januari 2025.

Bacaan Lainnya

Prof Fadjry Djufry lahir di Makassar pada 14 Maret 1969. Ia menyelesaikan pendidikan di SDN Komp Melayu Makassar (1982), SMPN 7 Makassar (1985), dan SMAN 4 Makassar (1988). Gelar Sarjana Pertanian (S1) diperolehnya pada tahun 1993 di bidang studi Agronomi dari Universitas Hasanuddin, Makassar.

Pendidikan S2 dan S3 ditempuh di Institut Pertanian Bogor pada bidang studi Agroklimatologi/Pemodelan Tanaman, masing-masing selesai pada tahun 2000 dan 2005. Prof Fadjry merupakan Peneliti Utama bidang Budidaya dan Produksi Tanaman di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun).

Pada 25 Januari 2022, ia dikukuhkan sebagai Profesor Riset ke-630 lingkup nasional dan ke-159 lingkup Kementerian Pertanian. Orasi Profesor Risetnya berjudul “Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan”.

Sebelum menjadi Kepala BSIP, Fadjry menjabat Kepala Puslitbangbun (2015-2019), Kepala BPTP Sulawesi Selatan (2012-2015), dan Kepala BPTP Papua (2008-2012). Ia juga pernah menjadi Koordinator Program pada LPTP Sulbar dan BPTP Kalsel, serta Sekretaris Proyek SADP dan Peneliti BPTP Sultra.

Prof Fadjry menerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya XX Tahun pada 17 Agustus 2019. Ia juga memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi lainnya, termasuk Alumni Terbaik Program Studi Agroklimatologi (S3) dan Proposal Terbaik untuk Penulisan Disertasi.

Ia telah menulis 119 karya tulis ilmiah, baik yang ditulis sendiri maupun bersama penulis lain dalam bentuk buku, bagian buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan. Beberapa di antaranya ditulis dalam bahasa Inggris.

Prof Fadjry juga aktif dalam pembinaan kader ilmiah sebagai pengajar, pembimbing, dan penguji di beberapa universitas. Prof Fadjry aktif dalam organisasi profesi ilmiah, antara lain sebagai Ketua Umum PERHIMPI (2019-2024), Sekretaris I Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) (2015-2018), dan Asosiasi Masyarakat Kompos Indonesia (AMPOSI) sejak 2005.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Forum Mahasiswa Pasca Sarjana (Wacana) IPB Bogor dan Ketua Forum Mahasiswa Pasca Sarjana Agroklimatologi.(*)

Pos terkait