SURABAYA— Menyusul laporan masyarakat terkait gangguan kendaraan usai pengisian bahan bakar, Pertamina Patra Niaga bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM serta Lemigas melakukan inspeksi langsung ke sejumlah SPBU di Jawa Timur. Peninjauan ini menjadi langkah konkret dalam memastikan kualitas BBM dan pelaksanaan standar operasional pelayanan di lapangan.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan bahwa pihaknya telah mengaktifkan posko layanan konsumen di wilayah terdampak dan tengah melakukan investigasi menyeluruh. “Kami segera menindaklanjuti laporan masyarakat dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami konsumen,” ujarnya.
Sidak dilakukan di SPBU Gresik dan Surabaya, dipimpin langsung oleh Dirjen Migas, Laode Sulaeman. Ia menyebut kunjungan ini sebagai tindak lanjut arahan Menteri ESDM untuk memperkuat pelayanan publik. “Kami ingin memastikan bahwa mitigasi risiko berjalan dan mekanisme keluhan konsumen tersedia dan aktif di SPBU,” kata Laode.
Tim Ditjen Migas dan Lemigas melakukan uji kualitas BBM melalui metode pasta air dan uji visual. Hasilnya, tidak ditemukan kandungan air dalam BBM di dua SPBU yang diperiksa. “Seluruh sampel menunjukkan kondisi baik dan sesuai standar. Prosedur ini juga rutin dilakukan sebelum SPBU beroperasi,” tambah Laode.
Mars Ega turut mengungkap bahwa hasil uji laboratorium terhadap produk Pertalite dari Terminal BBM Tuban dan Surabaya menunjukkan mutu yang sesuai standar. Namun, investigasi lanjutan tetap dilakukan di tingkat SPBU untuk memastikan kualitas distribusi hingga ke konsumen.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pertamina membuka kanal pelaporan resmi bagi masyarakat yang terdampak. “Laporan dapat disampaikan di SPBU tempat pembelian BBM atau melalui Pertamina Contact Center 135 via telepon, email, maupun DM media sosial,” pungkas Mars Ega.(*)
