POLMAN,– Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menjalin kerja sama dengan Institut Hasan Sulur (IHS) untuk mengembangkan inovasi digital di bidang kesehatan masyarakat.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Rektor IHS Dr. Agusnia Hasan Sulur di Kampus IHS, Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat 24 Oktober 2025.
Salah satu fokus utama kerja sama tersebut adalah penerapan aplikasi MySDK (My Smart Data Keluarga) inovasi karya akademisi IHS yang dirancang untuk mendukung layanan posyandu digital. Melalui aplikasi ini, data kesehatan keluarga dapat dipantau secara real time, sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan kesehatan masyarakat.
Gubernur Sulbar Suhardi Duka mengatakan kerja sama dengan perguruan tinggi menjadi langkah penting dalam memperkuat transformasi digital di sektor pelayanan publik.
“Kalau tidak ada kerja sama seperti ini, bisa saja inovasi itu tidak dimanfaatkan. Tapi dengan adanya MoU, teknologi dari kampus bisa kita alih dan manfaatkan. Mereka menyiapkan infrastrukturnya, dan Pemprov Sulbar akan memakainya untuk kepentingan masyarakat,” ujar SDK.
SDK menilai, aplikasi MySDK memiliki nilai strategis karena dirancang sederhana, efisien, dan mudah digunakan di lapangan tanpa biaya besar. Ia menyebut, teknologi tersebut berpotensi menjadi model digitalisasi posyandu di seluruh wilayah Sulbar.
“Sistemnya bisa dipantau secara real time. Alatnya sederhana dan tidak mahal. Bahkan sudah ada pihak perbankan yang tertarik ikut membiayai proyek ini sebagai bentuk dukungan terhadap digitalisasi posyandu,” kata SDK.
Sementara itu, Rektor IHS Agusnia Hasan Sulur mengungkapkan bahwa kerja sama tersebut merupakan bagian dari implementasi tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Tadi kami melakukan pemaparan terkait inovasi MySDK dan Alhamdulillah Pak Gubernur langsung merespon positif. Ini menjadi momentum penting bagi kampus kami untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah,” ujar Dr.Agusnia.(*)
