Penggiat Literasi Harap Pemerintah Permudah Pengiriman Buku Gratis

KILASSULAWESI.COM, PAREPARE– Penggiat literasi Kota Parepare menindak lanjuti hasil rekomendasi Rakornas Perpustakaan Nasional (Perpusnas), di jalan Jenderal Sudirman, sekretariat Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD) Parepare, Minggu 8 Maret.

Founder Komunitas Pustaka Gerak Indonesia, Nirwan Ahmad Arsuka mengapresiasi langkah Pemerintah dalam upaya mendorong gerakan literasi. Buktinya, Pemerintah menambah alokasi anggaraan untuk Perpusnas. “Alhamdulillah Pemerintah sudah mengaggarkan di atas 1 triliun untuk Perpusnas,” kata Nirwan.

Selain itu, kata Nirwan, Pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengimbau untuk menggunakan dana Desa dalam membangun perpustakaan Desa. “Ini langkah yang baik dari Pemerintah,” ujarnya.

Namun, kata dia, langkah tersebut belum cukup untuk menyelesaikan masalah gerakan literasi. Menurutnya, Pemerintah harus memperbanyak buku-buku bermutu serta mempermudah penyebarannya.

“Sekalipun langkah Pemerintah mendukung perpusnas dengan anggaran yang lebih besar, mendorong pengadaan perpustakaan Desa, tetapi kami anggap ini semua baru separuh dari yang seharusnya dilakukan untuk memecahkan masalah literasi ini,” jelasnya.

Ia juga menyesali, pengiriman buku-buku gratis yang pernah berjalan selama 20 bulan melalui kerjasama PT Pos Indonesia harus terhenti sejak 2017. Sebab, anggaran CSR PT Pos itu tidak cukup. Olehnya itu, ia berharap Pemerintah mengeluarkan regulasi mengenai pengiriman buku gratis.

“Kita berharap Pemerintah menganggarkan dan mengeluarkan aturan hukum yang mempermudah pengiriman buku gratis ini dan juga mestinya dikelola Perpusnas,” sesalnya.

Nirwan menyebutkan, program-program Pemerintah lainnya akan ditopang jika gerakan literasi berjalan dengan baik. “Kalau program literasi tidak berjalan dengan baik maka program Pemerintah lainnya bisa mubazir,” tukasnya.

Pendiri RBCD, Asniar Khumas juga menegaskan, sosialisasi hasil Rakornas bertujuan untuk melanjutkan gerakan pengiriman buku secara gratis.

“Pengiriman buku gratis itu mendukung anak-anak mendapatkan pengetahuan dasar yang kuat sebagai antisipasi perkembangan teknologi yang begitu pesat,” tegas Asniar.

Ia juga mengapresiasi, Pemerintah telah merangkul pegiat literasi untuk mendukung program-programnya.
“Meski bukan garis koordinasi, Pemerintah melalui Perpusnas selalu melibatkan pegiat literasi untuk mendukung program-programnya,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka Dinas Perpustakaan kota Parepare, Rasdy Gery menuturkan, pihaknya akan selalu mendukung kegiatan komunitas literasi di kota Parepare. Apalagi, pihaknya membutuhkan bantuan pegiat literasi untuk mengembangkan perpustakaan di tengah-tengah masyarakat.

“Perpustakaan itu bukan hanya sekadar ruang baca saja, tetapi juga bisa disajikan di tengah-tengah masyarakat. Dan kami membutuhkan sumbangsih dari pegiat literasi,” tandas Rasdy. (ami)

Pos terkait