RAT KUD, Bupati Wajo : Sayangkan Koperasi Hanya Mengelola Simpan Pinjam

KILASSULAWESI.COM, WAJO – Bupati Wajo H Amran Mahmud menghadiri Rapat Anggota Tahunan Gabungan Koperasi Unit Desa (RAT-KUD) se- Kabupaten Wajo, di Hotel Ayu Sengkang, Kabupaten Wajo, Minggu 8 Maret 2020.

Selain Bupati, kegiatan tersebut juga dihadiri pengurus Puskud Sulssel Hasil RAT Luar Biasa, Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Wajo, Ketua/Pimpinan Dekopinda Wajo, Ketua Perpadi Wajo, Para Pengurus/Pengawas/Pengelola dan segenap Perwakilan anggota dari 26 KUD di Kabupaten Wajo.

Bacaan Lainnya

Bupati Wajo H Amran Machmud saat memberikan sambutan mengungkapkan kesedihannya manakala disebuah Koperasi hanya mengelola usaha simpan pinjam. “Kenapa tidak ada upaya untuk melakukan ekspansi, padahal banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan usaha-usaha baru,” kata Bupati.

Pemerintah, kata Bupati, memiliki visi misi dalam mengembangkan usaha ekonomi kerakyatan Koperasi harus dikembalikkan kepada Posisinya termasuk khususnya KUD.

“Saya punya cita-cita untuk menjadikan Kabupaten Wajo sebagai daerah yang akan menjadi percontohan Koperasi, kalau perlu jadi contoh di negeri ini, kita harus punya cita-cita yang besar agar kita juga usahakan dengan semangat dan jiwa yang besar, karena kalau cita cita itu biasa biasa saja, maka pasti usaha kita pun jadi biasa biasa saja,” jelasnya.

Untuk itu, dia berharap setelah selesai RAT ada Rekomendasi yang diberikan kepada dirinya untuk dijadikan sebagai bahan kedepannya apa yang harus dilakukan.

“Sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan hukum kenapa tidak kita lakukan, termasuk bagaimana kemungkinannya memfungsikan kembali aset KUD yang terbengkalai dengan cara berkolaborasi atau kita berikan bantuan hibah,” ucapnya.

Namun demikian, Amran Machmud mengatakan bahwa untuk membangun kembali KUD dibutuhkan integritas dari Pengurus, Pengawas, Pengelola dan Anggota itu sendiri.

“Saya optimis melihat Pengurus yang hadir adalah orang yang sudah lama berkecimpun di KUD, tinggal bagaimana KUD ini kedepan dikelola dengan Paradigma Baru dengan Pengelolaan secara profesional, dengan memanfaatkan teknologi digital mengikuti perkembangan saat ini, sekaligus sebagai langkah transparansi dalam pengelolaan usaha,” sambungnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kelembagaan Puskud Sulsel Hasil Arafah saat memberikan sambutan, mengatakan bahwa dalam era globalisasi saat ini Koperasi khususnya KUD, yang sebagian besar saat ini mengalami kondisi yang kurang bagus akibat dari perubahan sistem Pemerintahan yang tadinya dimanjakan dengan Bantuan pendanaan terhadap usaha-usaha yang dikelola pada Rezim Orde Baru, tiba tiba semua itu hilang akibat Reformasi akan mendapatkan tantangan yang besar dalam menghadapi pasar bebas.

Belum lagi, lanjut Arafah, saat ini kita diperhadapkan pada situasi dan kondisi bagaimana melakukan persaingan dengan mini market yang tersebar sampai kepelosok pedesaan serta pelaku usaha ekonomi lokal lainnya.

“Untuk menghadapi itu, anggota mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Koperasi agar semakin kuat dan berdaya saing serta semakin besar peranannya dalam pertumbuhan prekonomian daerah,” kata Arafah. (ima)

Pos terkait