Alhamdulilah, Pasien Pertama Positif Korona di Majene Sembuh, Ini Kata Fahmi Massiara

PAREPOS. CO. ID, MAJENE– Pemerintah Kabupaten Majene melalui Kepala Dinas Kesehatan Majene, dr Rakhmat Malik secara resmi menjemput pasien pertama positif korona atau Covid-19 berinisial J di RS Regional Sulbar di Mamuju bersama dengan keluarganya, Sabtu 11 April 2020. Penjemputan tersebut lantaran warga asal Kelurahan Tande Timur telah dinyatakan sembuh dan bebas virus korona oleh Dokter Spesialis Paru-paru, dr Dewi Kartikaningsi Sp. P di RS Regional Sulbar.

Bacaan Lainnya

Hal itu sudah dibuktikan dengan diberikannya berkas hasil tes Swab Covid-19 yang sudah negatif dan Surat Pemberitahuan sudah melalui semua proses pemeriksaan selama masa isolasi dan dinyatakan telah Sehat. Kasubag Protokoler pada Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Majene, Sufyan Ilbas mengungkapkan hal tersebut melalui rilis resminya, pagi tadi.

Selanjutnya, pasien berinisial J akan istirahat di rumahnya di Lingkungan Salabulo, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur selama tujuh hari guna pemulihan kondisi fisik dan psikisnya.

Bupati Majene, H Fahmi Massiara yang langsung menyambut kepulangan warganya yang sebelumnya menjadi adik pasien virus korona pertama di Sulbar. “Alhamdulilah, telah dinyatakan sembuh atau negatif virus korona,”kata Fahmi yang menyambut J di posko covid 19 di Dinas Perhubungan (Dishub) Majene, Kelurahan Tande Timur Kecamatan Banggae Timur.

Selain Bupati Majene, nampak dalam penyambutan tersebut tim gugus dan Ketua TP PKK Majene Fatmawati Fahmi yang juga Ketua PMI Kabupaten Majene. Bahkan, Fatmawati menghadiahkan sebuah boneka, alat salat, berikut vitamin untuk dikonsumsi.

Fahmi mengakui, sangat bahagia dengan kesembuhan J, meski telah dinyatakan negatif virus korona. J harus tetap istirahat selama tujuh hari untuk recovery. Dia pun berharap ini menjadi kasus terakhir di Majene dan warga diimbau untuk menghormati tidak mengucilkan setiap orang yang dinyatakan ODP, PDP dan lainnya. “Kini tidak ada lagi warga Majene yang status OPD, PDP dan kita doakan nanda “J” bisa sembuh total, sehat walafiat dan kembali ke pesantren setelah keadaan membaik dan negara kita terbebas virus korona” terangnya.

Kadis Kesehatan Majene, dr Rahmat Malik, mengatakan, kepulangan J jangan dianggap sebagai stigma negatif yang harus dikucilkan. Hal tersebut jangan dianggap malapetaka, namun tetap waspada. ” Kami juga harapkan masyarakat jangan panik, apalagi tetangga J, kalau ada situasi yang menakutkan, kami hadir dan bekerja keras demi kebaikan dan keselamatan kita bersama,” ungkap dr Rahmat.

Sedangkan “J” sendiri mengatakan, selama dirawat di Rumah sakit dirinya mengikuti semua yang menjadi protokol dan anjuran dokter. Selain itu, J mengaku tetap sabar dan menerima kondisinya dan menganggap semua adalah ujian. ” Kesabaran dan keyakinan kepada Allah SWT merupakan obat yang paling terbaik, sebaliknya ketakutan dan kecemasan merupakan sumber penyakit,” ungkapnya.(edy)

Pos terkait