KILASSULAWESI.COM, PAREPARE — Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Subdivre Wilayah II Parepare melakukan kegiatan stabilisasi harga gula pasir dengan berkunjung langsung di sejumlah pengecer yang berada di Pasar Lakessi, pagi ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu menurunkan harga gula pasir stabil di pasaran yang beberapa bulan terakhir ini berada jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Pada bulan april lalu harga gula pasir di pasaran bahkan menyentuh harga Rp19ribu perkilogram. “Minggu sebelumnya kegiatan stabilisasi difokuskan di kantor Perum Bulog kepada Rumah Pangan Kita (RPK) dan toko binaan. Hari ini diperluas lagi ke sejumlah toko pengecer yang ada di pasar Lakessi. Ada beberapa toko yang kami ajak kerja sama,” ungkap Kepala
Perum Bulog Subdivre Parepare, Muhammad Akbar Said, Kamis 14 Mei 2020.
Jumlah gula pasir yang pihak Bulog gelontorkan hari ini sekitar 2 ton yang berhasil didistribusikan kepada sejumlah pedagang. Masing-masing sebanyak 100kilogram/2 sak. “Kami akan memantau bagaimana perkembangan selanjutnya. Jika memang hal ini berjalan mulus. Kita lanjutkan ke pasar-pasar lainnya. Rencana juga beberapa retail yang ada di Parepare yang nonmodern. Karena retail modern biasanya stok gula pasirnya langsung ambil dari Makassar,” jelasnya.
Sementata itu, Wakil Pimpinan Cabang Perum Bulog Parepare, Irdiani Nurmansyah Mamile, menambahkan, untuk RPK/toko pengecer (binaan), yang sudah bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Parepare kami berikan surat pernyataan yang ditandatangi agar tidak boleh gula pasir menjual diatas HET (Rp.12.500) perkilogram. “Jadi kami memberi surat pernyataan untuk pedagang yang ditandatangi agar tidak menjual harga di atas Rp12.500 perkilogram, untuk menjaga stabilitas harga jual gula pasir di pasaran dengan dihadapkan situasi pandemi saat ini. Dan tentunya kami memberikan harga dibawah dari harga jual kepada mereka, supaya ada keuntungan juga buat mitra kami, ” tandasnya. (dar)