KILASSULAWESI.COM, PASANGKAYU– Jumlah pasien postif Covid-19 di Kabupaten Pasangkayu, Rabu 13 Mei 2020, kembali bertambah. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfopers) Kabupaten Pasangkayu yang juga merupakan Juru Bicara Penanganan Covid-19, Suri Fitriah. ” Hari ini jumlah pasien positif korona bertambah satu orang. Jadi dari jumlah 6 orang kini menjadi 7 orang,”ungkapnya.
Suri Fitriah menjelaskan, terkait salah satu warga yang dinyatakan positif adalah pasien berinisial FN (11) jenis kelamin perempuan, warga Desa Tirtabuana, Kecamatan Dapurang. Riwayatnya, korban yang terpapar ini memiliki hubungan kontak erat dengan orang yang mempunyai riwayat perjalanan ke daerah terjangkit yaitu dari klaster ijtima ulama di Kabupaten Gowa, Sulsel.
Yang melakukan perjalanan ke kegiatan itjjima ulama di Gowa tersebut adalah org tua yang bersangkutan. Setelah balik dari Gowa orang tua dan keluarga FN telah menyelesaikan isolasi mandiri sesuai arahan petugas medis setempat.
Kasus ini terungkap, setelah salah satu rekan orang tua FN melakukan pemeriksaan rapid test di Puskesmas Dapurang dan menunjukan hasil reaktif atau negatif, sehingga petugas melakukan kembali tracking yang bersangkutan dengan rekan-rekan sesama jamaah yang mengikuti kegiatan ijtima ulama di gowa. Salah satunya adalah keluarga pasien FN.
Kemudian dilakukan rapid test terhadap keluarga peserta itjjima dan hasilnya reaktif negatif dan petugas mengarahkan satu keluarga tersebut melakukan isolasi di tempat yang telah disediakan pemerintah desa untuk memudahkan pemantauan.
Setelah itu petugas mengambil sampel untuk melakukan swab test setelah 9 hari diisolasi dan hasilnya pasien FN dinyatakan positif sementara orang tua dan seorang kakaknya negatif.
Suri Fitriah mengungkapkan, saat ini FN sekeluarga dalam pemantauan petugas di tempat isolasi dan langkah yang di ambil petugas memisahkan FN di ruang khusus, terpisah dari keluarganya.Namun masih dalam gedung yang sama,sehingga memudahkan petugas untuk mendistribusikan konsumsi dan pemantauan.
Selanjutnya satu pekan kedepan, keluarga FN akan kembali di ambil sampelnya untuk dilakukan swab untuk memastikan keadaan keluarga tersebut. “Keputusan mengambil rapid test kepada semua jamaah yang telah menyelesaikan masa karantina, karena banyak ditemukan kasus sebulan pasca perjalanan masih ada jamaah yang menunjukkan gejala reaktif,”ungkap Suri.(bur).