KILASSULAWESI.COM,POLMAN — Komunitas Rumah Zakat (KRZ) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar sosialisasi bertajuk ‘Mangrove Tangguh Bencana’. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Desa Mirring, Kecamatan Binuang dihadiri sejumlah komponen pemuda dan masyarakat di wilayah pesisir pantai tersebut.
Kordinator KRZ, Muh Rum mengatakan, dirinya sengaja melaksanakan kegiatan sosialisasi ini di Desa Mirring. Pasalnya, tanaman mangrove sangat banyak dan tumbuh sumber dan terjaga di desa tersebut. Kondisi ini, kata Muh Rum, dirinya mengajak masyarakat agar bisa peduli dan perhatian ke tanaman mangrove karena selama ini perhatian masyarakat belum terlalu dan tidak memahami fungsi dari pada tanaman mangrove itu.
Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, kata Muh Rum, kedepannya bisa menjadi perhatian dengan meningkatkan pelestarian tanaman mangrove dan bisa menjadi salah satu daya tarik wisata. Ia menambahkan, sosialisasi mangrove kebencanan ini merupakan kali ketiga yang berkolaborasi dengan DLHK. “Kita ingin mendorong masyarakat di Desa Mirring menjadi desa tangguh bencana di Polman,”ungkapnya, Selasa 1 September, 2020.
Lanjutnya, untuk mewujudkan desa tangguh bencana ini dibutuhkan peran masyarakat dalam melakukan pelestarian mangrove. Untuk pertemuan kali ini, kami tidak memberikan bantuan tapi memberikan edukasi untuk tahap awal. Selain relawan kebencanan, relawan pemberdayaan dari rumah zakat. ” Kita mau ada kegiatan pemberdayaan berbasis lokal Desa Mirring itu sendiri.” terang Muh Rum.
Sementara itu, Sekertaris DLHK Polman Hikma mengatakan, DLHK hadir untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengelola sampah. Dalam kegiatan tangguh bencana mangrove ini, nantinya dampaknya itu akan sampai pada pengelolaan mangrove sehingga masyarakat di Kecamatan Binuang khususnya di Desa Mirring perlu diberikan edukasi terkait pengelolaan sampahnya. “Masyarakat harus mulai bisa memilah sampah, tidak menjadikan sungai atau laut sebagai pembuangan karena pasti akan bermuara dilaut,” terang Sekertaris DLHK Polman, Hikma.
Mangrove sebenarnya memiliki fungsi menjaring sampah untuk tidak masuk dalam area lautan yang lebih luas, namun jika tidak dibersihkan juga akan berdampak pada ekosistem disekitar mangrove. “Kita berharap disekitar tanaman mangrove tidak dijadikan tempat pembuangan sampah, sehingga kami berkolaborasi dengan rumah zakat yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat sampah itu tidak boleh dibuang sembarangan,” terangnya.(win/B)