Debat Calon Bupati, Paslon SS-AK Percaya Diri

KILASSULAWESI.COM.BARRU – Pasangan nomor urut 2 Suardi Saleh – Aska Mappe, tampil memukau dalam debat publik calon bupati dan wakil bupati Barru 2020 di Hotel Gammara, Tanjung Bunga, Makassar, Selasa 27 Oktober.

Pasangan petahana Suardi Saleh – Aska Mappe yang masing – masing didampingi istri, begitu tenang dan penuh percaya diri memaparkan visi misi di hadapan dua pasangan rivalnya di atas panggung.

Bacaan Lainnya

Memulai sesi pertama debat kandidat, SS – AK mengurai secara jelas visi misi dalam durasi waktu empat menit yang diberikan.

Suardi Saleh memaparkan, program SS – AK akan mengoptimalkan sumberdaya manusia dan sumber daya alam yang sebesar – besarnya, demi kemaslahatan masyarakat Kabupaten Barru.

“Misi kami tentunya berpijak pada kondisi dan realita yang ada di Kabupaten Barru, yakni dengan pengoptimalan SDM dan sumber daya alam yang sebesar – besarnya di Barru,” ujar Suardi Saleh.

Ditambahkan Suardi, pasangan nomor urut 2 SS – AK juga tentunya memperhatikan tantangan dan hambatan pembangunan serta isu – isu strategis yang ada di Kabupaten Barru.

Olehnya itu, SS – AK telah menyusun program perencanaan pembangunan secara sistematis. Dengan menyesuaikan kondisi di Barru, pada program perencanaan pembangunan jangka menengah di 2016 – 2021 dan mencapai target – target pada perencanaan pembangunan jangka panjang untuk periode berikutnya di 2021 – 2026.

“Dengan demikian sehingga, misi kami SS – AK yakni terwujudnya Barru maju dan sejahtera. Mandiri, berkeadilan serta bernafaskan keagamaan,” ujar suami anggota RI Hasnah Syam ini.

Ketua NasDem Barru itu juga menjelaskan, terget daripada Barru maju dan sejahtera dalam tagline SS – AK yaitu tercapainya masyarakat yang lebih maju dari sebelumnya.

Kemudian, sejahtera, adalah terpenuhinya kebutuhan mendasar masyarakat, baik dari sandang, papan, pangan hingga kebutuhan pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja dengan seiring perkembangan keagaaman di Kabupaten Barru.

Sejahtera juga, kata Suardi, diartikan dalam lima filosofi bahasa bugis. Antaralain masyarakat itu harus mallise watakkalena (sehat), mallise ulunna (cerdas), mallise bua-buana (ketahanan pangan harus bagus) mallise dompe’na (terisi dompet) melalui lapangan kerja dan mallise atinna (hati terisi/sehat rohani).

“Inilah target yang akan kita isi nantinya dalam rangka mewujudkan masyarakat maju dan sejahtera,” jelas Suardi disambut tepuk tangan.

Kompol purnawirawan Aska Mappe menambahkan, pasangan berlatarbelakang birokrat dan polisi juga akan mengembangkan potensi wisata desa di Barru.

Melalui pengembangan wisata tersebut, akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Barru, dan tentunya berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat setempat. (mad/B)

Pos terkait