KILASSULAWESI.COM, MAJENE — Gempa Bumi Tektonik 5,9 manitodo mengguncang Kabupaten Majene, Kamis, 14 Januari sekitar pukul 13.45 wita. Menurut keterangan Prakirawan Cuaca dan Iklim BMKG Majene, Ayu Indrawati mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukan gempabumi ini memiliki magnitudo 5,9.
gempabumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km. “Sesuai titik kordinatnya gempa berpusat di Kecamatan Malunda,” ucapnya, Kamis 14 Januari saat ditemui.
Kata dia, lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik. “Hasil monitoring BMKG menunjukkan dua aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo maksimum M=4,9,” ungkapnya.
Karena itu ia meminta kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Sementara Kebid Kedaruratan BPBD Majene, Sirajuddin mengatakan, akibat gempa tersebut terjadi longsor di dua titik di Kecamatan Tubo Sendana.
Tepatnya di Lombo’na dan di Pallang – pallang. “Saat ini kami sementara kumpulkan informasi, sudah banyak yang mengungsi ke gunung,” singkatnya.
Sedangakan warga Somba memilih mengungsi ke daerah Tinggas lantaran takut tsunami. Sementara di kota Majene saat gempa terjadi semua pegawai kantoran berhamburan ke luar tinggalkan ruangannya. Seperti karyawan dan nasabah bank BNI Majene langsung ke luar dari ruang gedung. Begitu juga karyawan rumah makan Pangkep turut panik dan berhamburan ke luar ruangan tersebut. (edy/B)