KILASSULAWESI.COM, WAJO – Jajaran perangkat daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, Sulawesi Selatan, telah turun dan bergerak cepat melakukan asesmen sekaligus langkah penanganan banjir dan longsor di berbagai titik. Termasuk mengevakuasi warga terdampak.
Sesuai arahan Bupati Wajo, Amran Mahmud, perangkat daerah terkait berbagi tugas untuk mengupayakan solusi terbaik. Untuk sementara, unit-unit penanganan bencana tengah melakukan evakuasi dan pembersihan di titik prioritas.
Informasi yang diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, data terakhir sebanyak 43 Desa dan dari 11 kecamatan di Wajo terendam banjir. Beberapa di antaranya disertai longsor.
“Data sementara yang masuk, saat ini ada 43 desa dan kelurahan di 11 kecamatan yang dilanda banjir,” beber Andi Muslihin, Kepala BPBD Wajo, Sabtu 28 Agustus.
Muslihin mengungkapkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Wajo terus mendata sambil melakukan evakuasi di titik-titik lokasi yang terendam banjir.
“Pendataan dan evakuasi masih berjalan. Kita maksimalkan jumlah personel yang dimiliki untuk pelaksanaan evakuasi dan penanganan di titik banjir dan longsor yang dinilai prioritas,” terangnya.
Selain pendataan, Tim TRC BPBD Wajo bersama tim terpadu juga telah melakukan upaya evakuasi ke wilayah-wilayah yang membutuhkan penanganan cepat.
Di antaranya, membantu salah satu warga yang rumahnya terseret banjir di Desa Sakkoli, Kecamatan Sajoanging, serta mengevakuasi warga yang mengungsi di Desa Alausalo, Kecamatan Gilireng.
“Di Desa Alausalo, ketinggian banjir sangat tinggi sehingga ada beberapa kepala keluarga mengungsi mandiri. Tapi, kita sudah mengirim tim ke sana termasuk bantuan perahu untuk membantu mengevakuasi warga yang akan mengungsi,” beber Muslihin.
Begitupun, kata dia, mengirim tim melakukan evakuasi didaerah lain yang terdampak dan membutuhkan bantuan.
Sementara itu, untuk penanganan korban banjir, Dinas Sosia P2KBP3A Wajo saat ini telah melakukan proses asesmen dampak dan membantu tim reaksi cepat, tim pemadam dan penyelamatan dalam proses evakuasi.
“Kita lakukan pendataan dan asesmen dampak untuk nantinya diupayakan untuk bantuan. Tagana kita juga sudah kita turunkan untuk membantu evakuasi,” ucap Ahmad Jahran, Kepala Dinas Sosial P2KBP3A Wajo. (ima)