Dewan Akui Sorotan Masyarakat Wajar, Progres Proyek Anjungan Cempae Capai 15 Persen

Proyek anjungan cempae yang terus berjalan

KILASSULAWESI.COM,PAREPARE- Pemerintah Kota Parepare dalam upaya mendukung pemenuhan ruang terbuka melalui proyek anjungan cempae yang menelan APBD 2021, sekitar puluhan miliar di Kelurahan Cempae, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Anggota DPRD Kota Parepare yang juga selaku Sekretaris Komisi III, Andi Muhammad Fudail mengakui telah melakukan kunjungan awal kelokasi proyek, dan baru proses penimbungan.

Wali Kota Parepare saat memantau pelaksanaan proyek anjungan cempae

Terkait pelaksanan proyek, Andi Muhammad Fudail mengaku telah mewanti-wanti agar supaya pengerukan material lumpur jadi perhatian. Karena memang di sana kandungan lumpur sangat tinggi. “Tapi kita sudah mendapat penjelasannya mengenai proses pengerukan lumpur itu, hingga dasaran struktur keras. Memang kami tidak melihat langsung, namun dari hasik komunikasi itu memang sangat akurat bagi kami. Sehingga kami menganggap itu benar. Karena apabila tidak, tetap akan terlihat nantinya,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Saat disinggung soal berbagai sorotan dari element masyarakat, lanjut Andi Muhammad Fudail itu hal wajar. Dan tentunya kita harus berterima kasih atas respon tersebut, karena rupanya
masyarakat ikut juga mengawasi proyek anjungan cempae tersebut. “Kami sebelumnya sudah menyampaikan ke masyarakat untuk ikut serta mengawasi proses pembangunan ini. Karena tidak mungkin kami awasi 24 jam. Tapi adanya respon masyarakat mengenai proses ini, kami akan langsung tindak lanjuti karena itu merupakan tanggungjawab moril buat dewan,”jelasnya.

Konsultan Pengawas Proyek dari CV Darma Anugerah Konsultan, Faizal mengatakan, progres pembangunan kemajuan proyek idah mencapai 15 persen, baik timbunan maupun pemasangan batu gajah. “Sekarang pada proses pengerukan galian batu gajah. Cuma di dasarnya dulu, belum sampai topnya di atas. Begitu turun air, digali kurang lebih 1 meter untuk pemasangan batu gajahnya,”katanya, Minggu, 22 Agustus, sore tadi.

Bahan batu gajah yang digunakan berasal dari Kabupaten Barru dan Pinrang, dan semua sudah punya izin penambangan. “Kemarin ada yang menawarkan batu gajah dari Parepare tapi kita tolak karena tidak memiliki izin,” ujar Faizal. Untuk keterbukaan informasi, kata Faizal, ada direksi keet yang siap menjawab terkait pembangunan anjungan cempae ” Kami setiap saat menerima, bagi siapapun yang ingin mengetahui proyek tersebut, ” tegasnya. (nan/B)

Pos terkait