PAREPARE,KILASSULAWESI.COM– Pandemi mengubah gaya hidup masyarakat, di antaranya aktivitas
digital yang kian menjadi kebutuhan. Terlebih pada momen hari raya atau libur nasional, di mana masyarakat masih harus membatasi mobilitas. Akibatnya, komunikasi dan interaksi lebih banyak menggunakan fasilitas daring atau dalam jaringan.
Mengantisipasi meningkatnya kebutuhan akses internet pada momen Natal dan Tahun Baru
(Nataru) mendatang, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak berupaya memberikan
layanan yang lebih optimal kepada masyarakat. Namun sejalan dengan hal tersebut, literasi digital
juga terus digalakkan.
Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail menyatakan bahwa selama pandemi, aktivitas di ruang digital menjadi sebuah keniscayaan. Tidak hanya di Indonesia, setiap negara juga mengantisipasi perubahan kebutuhan digital masyarakat. Bahkan, transformasi digital menjadi salah satu agenda dalam presidensi Indonesia di forum G20. “Sangat penting untuk kita tingkatkan karena ini dalam rangka membangun atau surviving terhadap kondisi, baik untuk ekonomi, kesehatan, pendidikan dan semua sektor yang kita pindahkan ke ruang digital,” tutur Ismail dalam Dialog Produktif dari Media Center Forum Merdeka Barat 9
(FMB9) – KPCPEN, kemarin.
Penguatan infrastruktur telekomunikasi pun terus dilangsungkan, di antaranya pembangunan jaringan backbone dengan Palapa Ring, penyiapan satelit multifungsi, serta upaya menuntaskan desa-desa yang belum mendapatkan koneksi jaringan 4G. Ia menegaskan, infratruktur telekomunikasi Indonesia sudah cukup kuat dan menjangkau seluruh tanah air termasuk di kawasan 3T yang diutamakan. “Daerah 3T menjadi fokus pemerintah,” tegasnya.
Terkait Nataru, Ismail mengatakan karena masyarakat diimbau merayakan dari rumah masing-
masing, maka kebutuhan bandwidth menjadi lebih primer agar masyarakat dapat menjalankan komunikasi dan silaturahmi secara online. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan penyedia telekomunikasi meningkatkan layanan di aera
residensial atau perumahan yang menjadi tempat berkumpul. “Pada Nataru perlu peningkatan
kapasitas agar tidak terjadi layanan yang terputus, karena banyak orang melakukan akses pada saat bersamaan. Sehingga diantisipasi dengan koordinasi untuk penambahan kapasitas di area-area yang tinggi traffic-nya,” beber Ismail.
Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas berkisar 13%-20% di mana pada momen hari raya atau libur nasional biasanya traffic mencapai 2 kali lipat dari volume normal harian. Berdampingan dengan upaya penguatan infrastruktur, Ismail juga menekankan pentingnya
peningkatan literasi digital masyarakat. “Dari Kementerian Kominfo terdapat 3 pilar yang
digerakkan untuk menuntaskan pemahaman digital agar penggunaan internet menjadi lebih produktif,” paparnya.
Ketiga pilar tersebut adalah program literasi bagi kelompok masyarakat yang belum memahami literasi digital, peningkatan kompetensi bagi kelompok medium dengan melalui digital talent scholarship, serta digital literacy academy bagi para pemimpin kementerian atau lembaga termasuk BUMN dan sebagainya. Kesempatan yang sama, Executive General Manager Decision Support System Telkom, Abdi Mulyanta juga menyetujui terdapatnya perubahan gaya hidup masyarakat dari luring menjadi daring semasa pandemi.
Perubahan ini ditanggapi dengan peningkatan bandwidth domestik karena juga terjadi penambahan jumlah pelanggan. “Koneksi juga dipastikan lebih prima dengan cara konfigurasi jaringan,” tambanya. Mengenai Nataru, Abdi menyebutkan bahwa menjelang akhir tahun, pertambahan kebutuhan data sangat pesat. “Sehingga disiapkan peningkatan bandwidth dan posko Nataru untuk pastikan layanan tetap prima,” katanya.
Posko dimaksud, akan mengawal titik-titik pusat keramaian dan kantor pemerintahan, seperti
daerah pusat massa (bandara, rest area, pelabuhan, dan sebagainya), tempat wisata, dan lokasi
berkumpulnya warga. Hal tersebut, ujarnya, dilakukan setiap tahun pada Nataru dan Idul Fitri.
Sedangkan secara infrastruktur, penambahan fiber optic dan BTS juga dilakukan, selain penambahan akses. “Paket-paket Nataru juga akan diluncurkan mulai 22 Desember agar pelanggan lebih betah di rumah,” lanjutnya.
Abdi juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk turut mendukung keamanan jaringan di
lingkungan masing-masing agar keandalan jaringan dan kualitasnya dapat terus terjaga.
Terkait kesiapan menyambut Nataru di Surabaya, Oky Yanuar Kusuma Atmaja, Plt. Kepala Seksi
Infrastruktur TIK Dinas Kominfo Pemkot Surabaya menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai hal. Misalnya sekitar 400 titik CCTV di lokasi vital seperti gereja, tempat umum dan kantor pemerintah, yang terhubung dengan common center Poltabes Surabaya, Polda Jatim, dan sebagainya. Bekerja sama dengan 2 provider, kualitas jaringan internet juga dipantau dan dijaga secara terus-menerus sehingga selalu siap bagi masyarakat.
Sedangkan pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang, Tini Wartini menyoroti pentingnya upaya peningkatan literasi digital bagi masyarakat. Selain mengikuti program literasi digital dan Kementerian Kominfo, pihaknya juga membentuk komunitas informasi masyarakat hingga ke tingkat desa, terutama agar masyarakat dapat memilah informasi yang benar di internet.
“Setidaknya agar masyarakat tahu ke mana bisa melihat atau membaca informasi yang benar,”
tuturnya.(*/ade)