PANGKEP, KILASSULAWESI.COM – Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi terutama bagi kebutuhan rumah tangga. Namun beberapa pekan ini, minyak goreng sangat sukar ditemukan. Baik di ritel modern maupun pasar tradisional.
Alhasil, banyak Ibu rumah tangga mengeluhkan hal tersebut. Karena setiap mengunjungi ritel modern, minyak goreng selalu ludes. “Banyak toko-toko modern saya datangi tapi stok minyak selalu kosong,” ucap Sari kepada Parepos, Jumat 18 Februari 2022.
Sari menduga ada oknum pelaku usaha yang melakukan penimbunan minyak goreng dan mengakibatkan kelangkaan. “Ini yang jadi pertanyaan. Apakah memang stoknya sedikit atau ada oknum yang timbun,” jelasnya.
Sementara Kadis Koperindag dan UMKM Kabupaten Pangkep, Hj. Iriani Agusti mengatakan kelangkaan minyak goreng disebabkan karena stok terbatas. Akibatnya, masyarakat yang hendak membeli minyak goreng tidak pernah kedapatan. “Stoknya ini sangat terbatas. Biasanya stok datang hanya 5 sampai 10 dos,” kata Hj. Iriani.
Kata dia, Pemerintah sudah membuat kebijakan, agar setiap warga hanya bisa membeli satu sampai dua liter minyak goreng. “Setiap pembelian minyak goreng itu dibatasi maksimal dua liter per orang,” tambahnya.
Terkait oknum pedagang yang bermain untuk menaikkan harga minyak goreng, Hj. Iriani menegaskan akan menindak pedagang yang nakal. “Kalau pedagang membeli di ritel modern terus menjual kembali dan menaikkan harga itu tidak bisa. Kami akan melakukan penindakan, karena tidak sesuai harga standar yang ditetapkan pemerintah,” tuturnya.
Selain itu, Hj. Iriani juga mewarning oknum pedagang yang menimbun minyak goreng. “Jika ketahuan menimbun, kami akan panggil oknum tersebut,” ujarnya. “Sanksi berat oknum penimbun nakal ini, kita bakal cabut izinnya,” jelasnya. (min/B)