MAROS, KILASSULAWESI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menerima tamu kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI di Ruang Rapat Bupati Maros. Kunjungan ini dalam rangka memperoleh gambaran kondisi banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Maros, Jumat (03/01/2023).
Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam bersama Anggota DPR RI, H.Andi Iwan Darmawan Aras dan rombongan serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Djaya Sukarno dan jajarannya terjun langsung ke beberapa titik untuk meninjau kondisi sungai dan lokasi rawan genangan air.
Bupati Maros, H.A.S Chaidir Syam menyampaikan, bahwa di Kabupaten Maros sendiri terdapat 3 konsentrasi titik rawan terjadi banjir.
“Pertama di Desa Pettuadae, Baju Bodoa, Pallantikang dan Desa Borikamase. Lokasi ke dua yakni, dijalur Trans Sulawesi depan Grandmall yang mana penyebab banjir di titik tersebut dikarenakan curah hujan tinggi dan tidak adanya drainase. Kemudia titik lokasi ketiga yaitu, di Kecamatan Turikale dimana terdapat pertemuan sungai Maros utama dengan alur Sungai Bantimurung yang ketika curah hujan mulai tinggi maka luapan air akan sulit terbendung,”kata Chaidir Syam.
Bupati yang didampingi Wakil Bupati Hj. Suhartina Bohari, S.E berharap dengan kunjungan ini dapat memberikan asistensi pada Pemkab Maros dalam menyelesaikan permasalah banjir selama ini.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Djaya Sukarno mengatakan, ada beberapa rincian rencana penanganan dari ketiga titik rawan yang terjadi banjir di Maros.
“Lokasi pertama diperlukan normalisasi sungai dari hulu ke hilir dan konstruksi parapetwall di tanggul. Untuk penanganan lokasi ke dua yakni, dengan normalisasi drainase dengan bantuan bina marga dan persediaan pompa air. Yang terakhir yaitu titik lokasi ke tiga bentuk penanganannya dengan konstruksi sheetpile disisi sungai,”kata Djaya Sukarno.
Dirinya juga memaparkan, bahwa rencana induk penanganan banjir dibuat secara komprehensif, sedangkan yang mendesak saat ini desain penanganan jangka pendeknya dengan penggunaan sheetpile, namun yang dijelaskan masih perkiraan sementara, rincian desainnya akan dibuat dan segera diusulkan.
“Nanti akan menampung air dari hulu dengan kolam retensi dibagian tengah dan pembuatan sheetpile maupun parapet wall, kami sepakat untuk segera melakukan antisipasi banjir jangka pendek, menengah dan jangka panjangnya,”kata Djaya Sukarno.
Hal senada yang disampaikan anggota Komisi V DPR RI, H.Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan, padatnya pemukiman dan pertanian di Kabupaten Maros membuat kemampuan sungai tidak mampu menampung debit air, beberapa sisi sungai memang dibutuhkan infrastruktur yang memadai yaitu sheetpile.
“Tadi sudah turun lapangan, beberapa sisi sungai memang membutuhkan bangunan infrastruktur yang memadai yaitu sheetpile. Kami sepakat segera melakukan antisipasi konkret terhadap bencana banjir yang berada di Kabupaten Maros. Tahun ini akan diajukan desain infrastrukturnya namun usulan anggarannya kemungkinan di tahun 2024. Tapi akan kami upayakan segera karena ini kebutuhan urgen,” tutup H.Andi Iwan Darmawan Aras. (*)