JAKARTA, KILASSULAWESI– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut rasio elektrifikasi Indonesia di tahun 2022 mencapai 99,63%. Kendati demikian, PT PLN mengungkap masih terdapat 4.400 desa di daerah terpencil yang belum mendapat pasokan listrik.
Di sisi lain, Indonesia kaya akan energi terbarukan. Total potensinya mencapai 3.692 gigawatt (GW), mengacu data dari International Renewable Energy Agency (IRENA) 2022. Terkhusus energi hidro, potensinya mencapai 94,6 GW, namun kapasitas terpasangnya baru 6,1 GW.
Guna membantu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan energi terbarukan, Dodi Irawan, Olivia, dan Rahmad Ilahi, mahasiswa program studi Teknik Mesin Universitas Pertamina, berinovasi membuat rancangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Menariknya, desain PLTMH yang dirancang oleh Dodi dan tim berbentuk terapung sehingga tidak perlu membangun bendungan dan penstock. “Desain PLTMH yang kami buat berbentuk seperti tiang pancang dengan turbin di bagian tengah. PLTMH ini memanfaatkan arus sungai untuk menggerakkan turbin,” jelas Dodi.
Sungai Musi yang melintasi wilayah Sumatera Selatan dipilih sebagai wilayah studi kasus karena PLN mencatat setidaknya terdapat 32 desa di Sumatera Selatan yang hingga saat ini masih belum teraliri listrik.
“Selain itu, sungai sepanjang 750 meter ini memiliki perbedaan topografi yang menyebabkan adanya perbedaan arus pada bagian-bagian tertentu dan sangat cocok dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus air,” ungkap Dodi.
Inovasi rancangan PLTMH terapung yang dibuat Dodi dan tim diganjar penghargaan Medali Perak pada kompetisi Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA). Di kompetisi ini, Dodi dkk., bersaing dengan perwakilan dari universitas ternama Indonesia seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Pertahanan.
Dalam proses kalkulasi perkiraan luaran daya listrik, Dodi menjelaskan, terdapat serangkaian parameter yang dijadikan acuan, diantaranya efisiensi generator, ukuran jari-jari turbin, dan kecepatan arus air. Dari hasil kalkulasi, didapatkan jumlah luaran daya listrik sebesar 56 KW yang dapat mengaliri 56 rumah dengan asumsi 1 rumah memerlukan daya listrik sebesar 1 KW.(*)