JAKARTA, KILASSULAWESI- Wajah Amelia Agustina tampak sumringah. Mimpinya membawa produk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) khas Kalimantan ke pasar internasional semakin menjadi kenyataan. Pemilik Indang Apang Gallery, di Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah ini terpilih menjadi peserta UMK Academy 2023 yang diinisiasi Pertamina.
Sebagai peserta UMK Academy, ia mendapat pelatihan akselerasi bisnis intensif dan pendampingan usaha selama 5 bulan ke depan. Tak tanggung-tanggung, ia didampingi para pakar bisnis dan Exclusive Facilitator yang berpengalaman.
“Sebagai pengusaha yang tidak memiliki pengalaman melakukan kolaborasi dengan pihak lain, pembekalan ini sangat membantu saya memahami berbagai konsep dasar yang sangat diperlukan oleh setiap pelaku usaha,” ungkap Amelia, yang kini tengah menjajaki kolaborasi dengan salah satu merek sepatu untuk ekspansi usahanya.
Kunci dalam membuka akses pasar internasional adalah kolaborasi. Bagi perempuan yang telah memulai usaha sejak 2019 ini, UMK Academy telah membuka jendela ke pasar dunia. Terlebih sebagai BUMN, Pertamina telah memiliki pengalaman yang panjang mengantarkan pelaku UMK menuju pasar global. “Sesi pembekalan Pertamina sangat membantu dalam menentukan bagaimana cara memilih mitra kerja dan menentukan sistem kerja sama dengan mitra usaha,” imbuhnya.
Amelia merintis usaha penjualan produk anyaman rotan berupa tas ransel, tas pinggang, tas kerja, topi, dompet, name tag, sepatu, sandal, gantungan kunci, tikar dan lain-lain. Produknya dijual dengan kisaran harga mulai Rp30.000 hingga Rp1.000.000. Adapun untuk bahan bakunya bekerja sama dengan para pengrajin di wilayah Kalimantan Tengah di antaranya Mandomai, Barito, Kaladan, Palangka Raya dan Pulang Pisau.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa UMK Academy dirancang untuk mencetak UMK ‘naik kelas’ yang mampu meningkatkan produktivitas. Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) yakni pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif pada Goal 8 SDGs, yang diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMK.
Program pendanaan dan pembinaan merupakan salah satu upaya konkret Pertamina dalam merealisasikan komitmen tersebut. “Dengan Pertamina UMK Academy 2023, kami berharap dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan UMK agar dapat bersaing secara lebih efektif di pasar,” ungkap Fadjar. UMK Academy merupakan kelanjutan dari kick off UMK Academy 2023 “Juara Kelas Bukan Sekadar Mimpi.” Pertamina menghadirkan Exclusive Facilitator, yakni Nila Kresna di kelas Go Modern, Rininta Hanum, di kelas Go Online, Magdalena, di kelas Go Online, dan Alya Mirza di kelas Go Global.
Dengan materi pembelajaran terkait strategi pemasaran dan penjualan, manajemen keuangan, pengembangan produk dan layanan, hingga manajemen operasional. Pertamina, imbuh Fadjar, berkomitmen untuk memberikan pendampingan jangka panjang bagi peserta setelah selesai mengikuti program, untuk memastikan mereka dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pengembangan bisnis mereka. Ketika ‘naik kelas’, UMK ini memiliki potensi untuk merambah pasarnya ke mancanegara.
Seperti pemenang Pertapreneneur Aggregator 2022, Asia Garment Internasional yang mengusung brand Bali Sarong berupa pakaian pantai (beachwear), kain pantai dan berbagai aksesoris. Dengan program pembinaan Pertamina tersebut, Asia Garment termotivasi untuk melakukan digital marketing dan mampu memasarkan produknya ke pasar Eropa, Amerika serta Afrika.
“Kami sangat bangga dapat melaksanakan program pembekalan ini sebagai bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kami percaya, para peserta UMK Academy memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan bisnisnya dan berharap program ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan UMK untuk sukses hingga pasar internasional,” imbuhnya.
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(*)