PAREPARE, KILASSULAWESI– Semangat nasionalisme ditunjukan peserta upacara yang diinisiasi LSM Lingkar Hijau dengan melibatkan buruh, tukang becak, bentor, juru parkir di Lapangan Tennis Pelti, Kota Parepare. Kegiatan yang berlangsung khidmat dan sederhana dan penuh makna, dimulai sekitar pukul 09.00 Wita.
Bertindak sebagai inspektur upacara, tokoh masyarakat Kota Parepare Jamal Razak. Sementara pengibar bendera dan pembacaan teks proklamasi dilaksanakan oleh anggota LSM Lingkar Hijau, dan bertindak sebagai pemimpin upacara Ketua LSM Lingkar Hijau, Iqbal Rahim Gani.
Upacara HUT Kemerdekaan RI ke 78, dihadiri perwakilan PT Pelindo, KSOP, Lapas IIA Kota Parepare, Dinas Perhubungan, BPBD, dan komunitas penikmat kopi Warkop 588. Kegiatan yang untuk pertama kali dilakukan salah satu LSM tersebut mendapat banyak apresiasi dari masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat Parepare, Aqil Rifai menilai dengan berbagai kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan upacara tersebut. LSM Lingkar Hijau telah mampu mencatatkan sejarah nantinya di setiap momentum perayaan HUT Kemerdekaan.
“Ini boleh dikatakan menjadi parodi dari kegiatan pesta rakyat yang luar biasa, ide ini unik tapi serius. Ada pesan terbawa dari seorang anak rakyat ketika dalam kecemasannya di negeri yang akan hilang ‘berharap tidak” akan tapi setidaknya ada banyak kaum, negeri, dinasti yang hilang dalam peta dunia, karena warganya dan termasuk elite yang gagal memusatkan seluruh perhatiannya untuk memilih, menentukan, dan mendidik pemimpin yang sesuai dengan petunjuk agama sunnatullah,” singkatnya, Kamis, 17 Agustus 2023.
Usai pelaksanaan upacara, Iqbal Rahim Gani menyampaikan banyak terima kasih kepada para peserta upacara. Peringatan proklamasi kemerdekaan sama halnya dengan sebuah perenungan spiritual. Dan bukti dari semangat nasionalisme sebagai warga negara. Sesuai tema HUT Kemerdekaan RI ke 78 ‘Terus Melaju untuk Indonesia Maju’ merupakan refleksi bagi bangsa Indonesia untuk tetap semangat membangun bangsa dan negara.
Sebelumnya dalam prosesi sidang tahunan MPR RI, Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya mengatakan, saat ini Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024, yang mulai ‘menghangat’ di kalangan masyarakat.
Ia mengingatkan budaya santun dan budi pekerti luhur harus terus ditanamkan. Dan, jangan jadikan kebebasan dalam berdemokrasi melunturkan budaya tersebut.
“Oleh karena itu, kepemimpinan ke depan sangat menentukan Indonesia. Ini bukan siapa presidennya tapi sanggup atau tidak, berani atau tidak, disiplin atau tidak. Karena, yang kita butuhkan sekarang adalah lari maraton untuk Indonesia Emas. Dibutuhkan kepercayaan untuk memilih keputusan,” kata presiden.
Dalam pidatonya itu, ia juga menyampaikan kinerja beberapa lembaga-lembaga negara selama dirinya menjabat presiden. Ia menilai kinerja lembaga yang telah ditempuh sampai saat ini sudah menunjukkan kemajuan signifikan yang bermanfaat bagi masyarakat.(*)