MEKKAH, KILASSULAWESI– Kolaborasi pembimbing ibadah haji Kloter 3 dan 19 dalam upaya meningkatkan layanan bagi jamaah haji dilakukan. Hari ke delapan bagi jamaah haji yang tergabung dalam kloter 3 UPG terdiri atas Kabupaten Barru, Parepare dan Maros di Mekkah. Dan hari ke tiga untuk kloter 19 UPG terdiri atas jamaah haji asal Kabupaten Pangkep dan Takalar.
Laporan: DR H Jamaruddin (Pembimbing Ibadah Haji)
Kolaboradi dilakukan usai melaksanakan Salat Subuh berjamaah yang dipandu oleh pembimbing ibadah, Jamaruddin beserta petugas pembimbing ibadah haji, dimana berkolaborasi melasanakan manasik pemantapan persiapan puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Jamaruddin dan Ust M Arif Arfah, Lc PHD K.19 / KBIHU Fadlurrahman Pangkep ini, bergantian memberikan ceramah, manasik serta soft kill dalam persiapan Armuzna dan sehari hari menjelang waktu jamaah haji untuk beribadah.
” Memperbanyak ibadah sunnah dan di Masjidil Haram memang banyak keistimewaannya, diantaranya salat sekali di masjidil haram lebih afdal dari salat seratus ribu kali di tempat lain. Dan jamaah itu sudah niat melakukannya berkali kali bahkan niat jemaah untuk setiap saat salat di Masjidil Haram,”ujar Jamaruddin yang juga merupakan Kepala Kemenag Barru.
Hanya saja, lanjut Jamaruddin, cuaca yg begitu panas dan sikon padatnya jamaah bisa membahayakan jiwa dan kesehatan. Dari sisi maqasidu syariah, bisa menjadi dasar mereka beribadah di hotel, maka petugas menyarankan untuk mengatur kapan moment untuk ke masjid dan kapan untuk istrahat.
Merujuk ke hadis nabi yang artinya ” Niatnya orang mu’min itu lebih afdal, lebih baik dari amal-nya. Sehingga jemaah bisa tenang melakukan salat atau ibadah lain di hotel selama masih di area tanah haram mekkah,”jelasnya.
Ust Arif dalam ceramahnya mengatakan, ibadah haji adalah rukun Islam, di mana perintah Allah untuk berhaji. Semata-mata untuk mendapat keridhoaan Allah. Berhaji dan berumrah keduanya ibadah li Llahi Ta’ala. Olehnya itu, mari kita bersama sama berkomitmen menjaga kesehatan fisik dan mental untuk persiapan rukun dan wajib haji di arafah.
” Haji adalah salah satu ibadah jasadiyyah, harus sehat, harus istitha’ah, mampu melakukan setiap pergerakan dua ibadah maliyah, harus punya bekal, modal, bukan hanya modal membayar dan pelunasan saat mendaftar dan menunggu, tetapi modal saat berada di madinah, mekkah bahkan punya harta, modal hidup saat kembali ke tanah air,”bebernya.
” Ibadah qalbiyah, hati kita harus betul berhaji, berumrah karena li lLillahi Ta’ala. Dan diakhiri dan ditutup dengan doa semoga semua jemaah haji menjadi haji mabrur,”tutup Ust Arif.(*)