Kementerian Ekraf Jajaki Kemitraan dengan Kompas.com, Dorong Sinergi Publikasi Kebijakan

JAKARTA– Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) memperkuat upaya publikasi kebijakan dengan menjajaki kemitraan strategis bersama Kompas.com. Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan media dalam memajukan industri kreatif melalui pendekatan kolaboratif hexahelix.

“Energi dari Kementerian Ekonomi Kreatif bisa terwujud melalui akselerasi berbasis kreativitas yang naik kelas atau scale up, sehingga dibutuhkan pemberitaan terkait subsektor ekraf lewat Kompas.com,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky saat audiensi di Menara Kompas, Jakarta, Selasa, 10 Juni 2025, lalu

Bacaan Lainnya

Kolaborasi hexahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, media, dan lembaga keuangan, dianggap krusial dalam mendorong kontribusi ekonomi kreatif terhadap penciptaan lapangan kerja dan diversifikasi informasi publik.

Hasil survei Litbang Kompas pada Januari 2025 tentang Capaian 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan bahwa peningkatan ekonomi kreatif menempati posisi kedelapan dari 36 program pemerintah yang diprioritaskan. Temuan ini mengindikasikan harapan besar publik terhadap kebijakan ekonomi kreatif sebagai motor peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Teuku Riefky juga memaparkan rencana strategis pemerintah dalam mendukung industri kreatif, termasuk penjajakan pendanaan dengan sektor keuangan. Pemerintah tengah merancang regulasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna membuka alternatif pendanaan bagi industri perfilman dan subsektor kreatif lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Pemimpin Redaksi Kompas.com, Amir Sodikin, menyoroti tren positif pemberitaan ekonomi kreatif yang mendapat respons besar dari pembaca. Konten tentang film animasi, kuliner khas Indonesia, dan perjalanan musisi menjadi daya tarik tersendiri.

“Berita ekonomi kreatif bisa menjadi oase bagi pembaca yang mencari bacaan non-politik. Banyak program ekraf yang sudah berjalan memberikan dampak nyata bagi ekonomi Indonesia dan perlu diekspos lebih luas,” ungkap Amir Sodikin.

Selain itu, Kompas.com yang telah berevolusi dari media online pertama di Indonesia sejak 1995 kini turut merambah platform digital seperti podcast dan video. Menteri Ekraf Teuku Riefky berharap dukungan Kompas.com dalam penyusunan Rencana Induk Ekonomi Kreatif (Rindekraf) ke depan.

Pertemuan ini semakin memperkuat komitmen bersama untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing global.(*)

Pos terkait