KILASSULAWESI.COM,JAKARTA–Menjelang bulan suci Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2020, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan ketersedian gula pasir untuk masyarakat pada momen tersebut.
Menteri SYL menyebutkan, salah satunya pabrik gula rafinasi di Kota Cilegon, Banten, Jawa Barat, mampu memproduksi gula sekitar 25 ribu ton gula. Artinya stok gula tersebut dapat menjaga pasokan pasokan dan distribusi untuk kebutuhan industri makanan dan minuman serta konsumsi masyarakat selama April hingga Mei 2020.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tak perlu khawatir sebab pihaknya akan memenuhi kebutuhan gula dengan harga terjangkau untuk masyarakat terutama pada bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini.
Terkait kelangkaan gula belakang ini, Kementan mensinyalir karena adanya adanya keterlambatan distribusi stok ke pasar. Selain itu, kelangkaan gula juga imbas dari pandemi korona sehingga masyarakat jadi panic buying di sejumlah daerah.
“Kita lakukan berbagai cara termasuk salah satunya mengajak pabrik gula refinasi ini untuk ikut membantu memenuhi kebutuhan gula masyarakat, kami minta untuk memproduksi gula pasir putih konsumsi dengan harga standar Rp12.500 per kilogram,” ujarnya kemarin.
Tak sampai di situ saja, upaya lainnya Kementan akan terus menjaga pendistribusian pangan, walaupun saat ini ada tantangan wabah corona. Ya, dia beraharap seluruh pihak terkait termasuk dari kepolisian dan TNI untuk ikut mendukung dan memastikan agar tidak ada hambatan bagi pendistribusian pangan termasuk gula ke berbagai daerah.
Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Kasdi Subagyono menambahkan, ketersediaan gula pasir pada dua momen tersebut karena didukung adanya panen petani tebu di sejumlah wilayah. Panen diprediksi akan terjadi sepanjang Bulan Mei dan Juni mendatang.
Lanjut dia menjelaskan, sampai dengan bulan Mei terdapat stok kumulatif sebesar 563 ribu ton dan bulan Juni sudah mulai giling besar yang komulatifnya 520 ribu ton, sehingga total komulatif sampai Juni 853 ribu ton dan selanjutnya akan terus bertambah.
“Karena kalau hanya mengandalkan produksi bulan April tidak akan cukup, hanya 53 ribu ton. Untuk itu akan ditambah impor sebanyak dua kali yaitu 522 ribu ton dan 120 ribu ton yang akan menopang stok pangan sampai April,” papar dia.
Sementara itu, salah satu Direksi Tene Group, Yanuar Samron, menyatakan mendukung pemerintah dalam menyediakan gula kristal putih untuk kebutuhan konsumsi masyarakat. Pihaknya, selama dua ini telah memproduksi gula kristal putih konsumsi untuk didistribusikan ke pasar-pasar.
“Indonesia punya sembilan pabrik gula rafinasi di Pulau Jawa, dan dua di luar Jawa (satu di Makassar, kemudian satu lagi di Lampung). Dengan demikian, kami yakin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2020,” tukas dia.(FIN)