Kasus Terbanyak Positif Korona, Makassar di Sulsel dan Sidrap di Ajatappareng

KILASSULAWESI.COM,MAKASSAR– Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah tengah melakukan identifikasi masalah untuk mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar. Jika memenuhi syarat, PSBB akan ditetapkan di Kota Makassar. “Belum, kita masih identifikasi masalah kalau memenuhi syarat untuk PSBB baru kita usulkan,” ujar Nurdin, kemarin.

Meski PSBB belum ditetapkan di Makassar, lanjut Nurdin menyebut pihaknya telah melakukan beberapa langkah di Kota Makassar untuk mencegah penyebaran virus korona. Di antaranya memberlakukan sistem belajar di rumah bagi peserta didik mulai dari TK, SD, SMP, SMA sederajat hingga mahasiswa di perguruan tinggi. Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Makassar juga tengah dibatasi jam operasionalnya.

Bacaan Lainnya

Di Sulawesi Selatan, Kota Makassar menjadi wilayah yang paling banyak ditemukan kasus virus korona. Data terakhir Pemprov Sulsel menyebutkan, saat ini ini ada 81 orang positif korona di Kota Makassar dari total 128 orang positif korona di Sulsel. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Makassar juga terdata 152 orang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Ichsan Mustari memprediksi banyak positif korona di Kota Makassar yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Penambahan kasus positif korona di Sulsel setiap harinya berasal dari penularan lokal di Kota Makassar. Namun, meski penyebaran virus Corona di Kota Makassar kian memprihatinkan, kesadaran masyarakat di Kota Makassar untuk menjaga jarak atau social distancing dinilai masih kurang. Hal ini dilihat dari masih ramainya jalanan di Kota Makassar dalam beberapa hari terakhir.

Berbeda halnya diwilayah Ajatappareng yang meliputi Kabupaten Barru, Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, Sidrap dan Enrekang. Hingga saat ini wilayah yang paling banyak kasus positif korona adalah Kabupaten Sidrap. Sebelumnya, hasil rapid test kedua terhadap 48 ODP Covid-19 dari klaster eks umrah, Kamis 9 April, malam melalui rilis resminya.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidrap, Ishak Kenre, dari 48 ODP diketahui 47 di antaranya dinyatakan negatif korona.
Meski demikian, 47 ODP negatif Covid-19 tersebut diharuskan melanjutkan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 4 hari ke depan. Sementara itu, berdasarkan rekomendasi Ketua Tim Medis, dr Ikhwan Akhmad, SpPD, satu orang akan menjalani pemeriksaan swab.
“Rencananya dilakukan pada hari Sabtu lusa di RSUD Arifin Nu’mang,” jelas Ishak.

Dari data itu diketahui ada penambahan satu pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Sidrap. Sehingga total positif menjadi 12 orang, di mana dua di antaranya sudah sembuh. Pasien tersebut sebelumnya berstatus PDP dan dirawat di RS Arifin Nu’mang Rappang.
“Ia juga berasal dari klaster eks jemaah umrah. Artinya 12 pasien positif Covid-19 Sidrap seluruhnya dari klaster eks jemaah umrah,”timpal Ishak. Dari 10 pasien positif yang dirawat, 9 berada di RS Arifin Nu’mang dan 1 orang di RS Pelamonia Makassar. Data yang dirilis juga menunjukkan, saat ini PDP yang sementara dirawat tersisa 1 orang.(*/ade)

Pos terkait