Positif Rapid Tes, Direktur RSUD Klaim Meninggal karena Gagal Ginjal

KILASSULAWESI.COM, SOPPENG – Warga Marioriwawo, Kabupaten Soppeng dikabarkan meninggal pasca mendapatkan perawatan di ruang isolasi selana dua hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala, Soppeng. Diketahui pasien tersebut merupakan pasien yang rutin melakukan cuci darah di RSUD dan hasil pemeriksaan Rapid Tes menunjukkan positif.

Direktur RSUD Latemmamala, dr Nirwana mengatakan, pihaknya melakukan isolasi terhadap pasien yang akan melakukan cuci darah selama dua hari.

Bacaan Lainnya

Sebelum melakukan cuci darah, keadaan pasien memburuk dan hasil Rapid Tes menunjukkan positif.

“Ia ada pasien yang mau cuci darah, saat dilakukan rapid tes, hasilnya positif. Kami langsung melakukan isolasi kepada pasien selama dua hari, tapi pasien meninggal pagi tadi (Selasa, red) sebelum dilakukan cuci darah,” kata dr Nirwana, melalui via seluelnya, Selasa 14 April.

Dijelaskan dia, pasien meninggal diakibatkan dengan penyakitnya yakni gagal ginjal. “Jadi pasien tersebut mau melakukan cuci darah hari ini, untuk hasil swab-nya, kami masih tunggu,” ujarnya.

Untuk riwayat perjalannya sendiri kata dr Nirwana, pasien memang pernah melakukan perjalanan dan perawatan di Makassar, sebelum dilakukan pemeriksaan di RSUD.

“Pasien pernah ke Makassar, tapi sekali lagi Rapid Tes ini bukan menjadi patokan pasien terpapar Covid-19. Kita masih tunggu hasil Swab, Rabu atau Kamis sudah ada,” ujarnya.

Kendati demikian, berdasarkan intruksi Kementerian, pihaknya melakukan pemakaman kepada pasien yang meninggal sesuai dengan standar prosedur penanganan Covid-19.

“Pemakaman kita lakukan sesuai dengan standar penanganan Covid-19, hal ini kita lakukan untuk antisipasi dan keluarga pasien juga tidak mempermasalkan pemakaman seperti itu,” pungkasnya.

Dia kembali mengingatkan bahwa, pasien merupakan pasien rutin yang melakukan cuci darah. Hanya saja saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pasien dinyatakan positif melalui Rapid Tes, sementara hasil Swab masih menunggu.

“Saya mau luruskan pasien ini belum positif, karena belum ada hasil Swab. Sehingga kabar yang beredar itu kami bantah. Kasian warga disekitar rumah pasien begitu juga dengan keluarga pasien dengan kabar itu,” kuncinya.(ima)

Pos terkait