KILASSULAWESI.COM, MAJENE– Kepergian Bupati Kabupaten Majene, H Fahmi Massiara meninggalkan duka mendalam bagi warga masyarakat di bumi Assamalewuang. Pasalnya, kepala daerah yang juga merupakan Ketua DPW PPP Sulawesi Barat itu dikenal sebagai pribadi yang ramah kepada siapa saja. Almarhum Fahmi Massiara, Selasa 29 September, resmi dimakamkan di area pemakaman keluarga di Kompleks Masjid Raya Raudatul Abidin Saleppa yang tidak jauh dari kediamannya di Jalan Mustafa Kamal, Lingkungan Battayang.
Sebelum pemakaman dilaksanakan, ada prosesi yang dilalui seperti pembacaan ayat suci alqur’an dari ustadz Nasaruddin dan kata pengantar dari H Lukman. Pelepasan jenazah dari pihak keluarga diwakili anak kandung almarhum, Muhammad Luth Perkasa kepada Pemkab Majene yang diterima Penjabat Sekda, H Masriadi Nadi Atjo. Selanjutkan, jenazah diantar ke rumah jabatan bupati di Pasangarahan. Setelah tiba di rujab, ada tausiah singkat dari Kanwil Kemenag Sulbar, H Muflih Fattah dilanjutkan dengan pelepasan jenazah oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar sesaat sebelum melepas jenazah almarhum mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulbar sangat kehilangan putra terbaiknya dan khususnya putra terbaik Kabupaten Majene. “Seperti banyak hal yang berkesan selama ini bersama almarhum. Almarhum sukses dalam menata pemerintahan dan program pembangunan di Majene semasa hidup,” urai ABM. ABM mengakui, telah banyak prestasi ditorehkan almarhum H Fahmi Massiara dengan tetap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulbar. Termasuk bersama-sama memperjuangkan Blok Sebuku.
“Kita disini sebagai saksi bahwa almarhum adalah pemimpin yang baik,”ujarnya.
Dia pun mengucapkan atas nama Pemerintah Provinsi Sulbar sangat kehilangan sosok pemimpin yang baik. “Selamat jalan Dr H Fahmi Massiara, dan kepada keluarga yang ditinggal agar diberi ketabahan,”ujar ABM sekaligus melepas keberangkatan jenazah. Ribuan warga masyarakat mengantar pemakaman orang nomor satu di Kabupaten Majene itu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Sementara itu, pendamping Bupati Majene di Pemerintahan, H Lukman mengaku, sangat terpukul dengan kepergian mantan tandemnya tersebut. Selama dirinya mendampingi Alm H Fahmi Massiara sebagai Wakil Bupati Majene kurang lebih selama empat tahun enam bulan. Lukman mengakui, tidak hanya mengenal beliau sebagai rekan kerja, namun sebagai sahabat dan saudara seperjuangan dalam menjalankan roda pemerintahan. “Almarhun Fahmi Massiara adalah orang yang baik, pribadi bijaksana, disiplin dan pekerja keras dalam bekerja. Saya amat mengenal baik beliau, tidak hanya sebagai rekan kerja melainkan sebagai sahabat dan saudara,” ujar Lukman.
Calon wakil Bupati Majene yang berpasangan dengan istri almarhum itu pun mengajak seluruh masyarakat Majene untuk mendo’akan kepergian almarhum Fahmi Massiara, agar beliau husnul khotimah, diampuni segala dosanya dan segala amal Ibadah beliau diterima disisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan. (edy/B)