Kasat Lantas Berikan Santunan ke Warga Difabel yang Tertimpa Musibah

KILASSULAWESI.COM,POLMAN — Kasat Lantas Polres Polman AKP.Adriyan FK mengunjungi korban yang tertimpa musibah angin puting beliung di Kecamatan Campalagian, Jumat 6 November 2020. Korban yang menjadi sasarannya adalah penyandang disabilitas.

Sebagai pelindung dan pengayom pelayan masyarakat, Satuan Lalu Lintas Polres Polman berkomitmen untuk memperhatikan warganya yang kurang mampu yang menderita penyakit berat ataupun disabilitas.

Bacaan Lainnya

Melalui program sosial Seribu Perhari dapat Pahala (SEPEDA) yang dicetuskan Kasat Lantas AKP Adriyan Fredrick Kopong, seluruh personil Satlantas Polres Polman menyumbangkan uangnya seribu rupiah perhari didalam kotak amal yang telah disediakan oleh Satlantas Polres Polman.

Uang yang telah disumbangkan tersebut kemudian dikumpulkan setiap bulannya dan di sumbangkan dalam bentuk sembako kepada masyarakat Kabupaten Polman yang membutuhkan uluran tangan.

Kasat Lantas Polres Polman AKP Adriyan Fredrick Kopong didampingi beberapa personil Satlantas menjelaskan, aksi sosial ini merupakan agenda rutin yang akan dilaksanakan kesatuannya setiap bulan setelah dana dari program “Sepeda (Seribu Perhari Dapat Pahala)” terkumpul, kemudian dikemas menjadi “Berkah (Berbagi Sedekah)”, Aksi ini sebagai wujud kepedulian Polantas terhadap saudara yang kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan,”kata AKP Adriyan.

Dalam kesempatan itu, Kasat Lantas Polres Polman didampingi anggotanya, memberikan santunan berupa sembako, uang tunai dan masker, serta berpesan kepada korban untuk tabah, tetap berjuang

“Sabar ya pak, semoga dengan musibah ini diganti yang lebih baik sama Allah,” kata AKP Adriyan.

Program sosial yang dilakukan Sat Lantas Polres Polman ini bukan pertama kali,sebelumnya juga mereka telah menyantuni penderita kanker usus belum lama ini di Campalagian.

Pemilik rumah merupakan kakak beradik dan yatim piatu masing masing bernama Malla, Gode, dan Ombeng. Ketiganya di ketahui cacat sejak lahir,  Malla dan Gode menderita kebutaan kedua matanya sedangkan Ombeng menderita tuna rungu, pekerjaan sehari-hari ketiganya sebagai buruh lepas diantaranya sebagai pengupas buah kelapa.(win/B)

Pos terkait