PMI Sulsel Kirim Relawan ke Lokasi Gempa di Sulbar, BNPB: Jumlah Korban Bertambah

KILASSULAWESI.COM, MAKASSAR, – Aksi kemanusian dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat pasca-gempa dan banjir yang menimpa 3 kabupaten di Sulawesi Barat pada Jumat 15 Januari, dini hari. Ketua PMI Sulsel Adnan Purichta Ichsan YL mengatakan, sejumlah ambulance dan relawan PMI langsung diterjunkan ke lokasi bencana.

Menurut Adnan, hari ini, relawan asal PMI Pinrang, Sidrap dan Luwu, diterjunkan ke lokasi bencana di Kabupaten Majene.  “Jalan poros Mamuju belum terbuka, maka relawan dari Sulsel untuk sementara membackup Majene. Adapun Mamuju dibackup oleh relawan dari Sulbar dan Sulteng,” ujar Adnan.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua Bidang Penanganan Bencana, Musyafir Kelana AN, menyebutkan PMI Sulsel mulai mengirimkan sejumlah bantuan logistik dan peralatan. Diantaranya berupa family kit, selimut,makanan dan obat-obatan serta peralatan sanitasi air. Personel satgana dari markas PMI Sulsel yang berfungsi sebagai tim assesment dan 10 orang Dokter dari Universitas Hasanuddin ikut diterjunkan ke lokasi bencana. “Alat berat sementara dipersiapkan. PMI Sulsel sementara menunggu hasil assesment tim yang masih bekerja di lapangan,” ujar Musyafir.

Sementara Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla (JK) menyatakan berduka cita yang mendalam atas musibah dan banjir bandang yang menimpa beberapa kabupaten di Sulawesi Barat tersebut. “Kita merasa berduka lagi atas bencana gempa dan banjir yang menimpa Sulawesi Barat dalam hal ini Mamuju dan sekitarnya yang telah memakan banyak korban bangunan dan infrastruktur termasuk kantor Gubernur. Kita telah menggerakkan PMI dari Palu dan Makassar untuk membantu masyarakat di sana,” ujar JK saat usai melaksanakan sholat Jumat di Masjid Nurul Hidayah Brawijaya Jakarta Selatan.

BNPB

Berdasarkan data per 15 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat 15 Januari, pukul 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat bertambah menjadi 42 orang. Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majane. Hal itu dijelaskan, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati.

Pusdalops BNPB memutakhirkan data kerusakan di Kabupaten Mamuju antara lain Rumah Sakit Mitra Manakarra rusak berat, RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta kerusakan di Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju. Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan.

Selain itu, terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif untuk pelayanan kedaruratan di Kabupaten Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju. Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta beroordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal.

BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempabumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs, masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.(*/ade)

Pos terkait