PAREPOS. CO. ID, MAJENE–Setelah berlangsung beberapa hari kegiatan Seleksi Tilawatil Qur an (STQ) XXVIII tingkat Kabupaten Majene tahun 2021, akhirnya kafilah Kecamatan Banggae Timur berhasil keluar sebagai juara pertama STQ tersebut.
Keberhasilan kafilah Kecamatan Banggae Timur itu diketahui setelah berhasil mengumpulkan 62 poin. Sedangkan posisi urutan ke dua diraih kafilah dari Kecamatan Banggae dan juara ke ketiga adalah kafilah dari Kecamatan Ulumanda. Penentuan bagi sang juara tersebut setelah panitia melakukan pengumuman para juara yang dilaksanakan, Kamis 4 Maret 2021 sekaligus penutupan STQ ke XXVIII di Pendopo Rujab Bupati Majene.
Menurut Kepala Kemenag Majene, H Adnan nota menyampaikan STQ yang telah dilaksanakan ini berjalan baik dan lancar. Acara yang awalnya dikonsep virtual namun Bupati Majene dinilai sangat “bernyali ” untuk menggelar STQ secara langsung atau tatap muka. Ia melanjutkan meski tidak sama dengan pelaksanaan sebelum- sebelumnya, akan tetapi ternyata masih banyak juga kelompok masyarakat yang ikut berpatisipasi dengan hadir langsung di lokasi lomba serta tidak mengurangi esensi dari kegiatan tersebut.
Adnan juga berambisi membawa Kabupaten Majene sebagai juara umum pada pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Sulbar tahun 2022 mendatang. Apalagi Kabupaten Majene telah resmi ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan event keagamaan tersebut.
Selain itu, ia juga menyebutkan semua qori dan qoriah juara 1 hingga 3 akan dijadikan aset daerah masuk dalam data base untuk pembinaan jangka panjang pelaksanaan MTQ tahun 2022.
Sementara Bupati Majene, H Lukman yang menutup kegiatan tersebut menginstruksikan kepada badan perencanaan daerah (Bapeda) Majene untuk memasukan anggaran pembinaan MTQ dan STQ dalam perencanaan penganggaran. Bupati Lukman sangat yakin dengan penganggaran yang baik akan menghasilkan juara- juara di tingkat provinsi nantinya.
” Jadi saya minta kepada pihak Bapeda Majene masukan dalam perencanaan kita, dimulai setelah ini dan dihadirkan di penganggaran APBD perubahan (APBD-P) 2021,” ucapnya.
Akan tetapi disisi lain Lukman juga mengkritisi peserta di cabang tafsir alquran yang sangat minim. Ia meminta kepada seluruh stakeholder terkait untuk menjadikan hal tersebut sebagai pekerjaan rumah untuk dapat diselesaikan.Mengingat ini penting karena menyamgkut persoalan syiar Islam yang harus terus didukung sepenuhnya. (edy/B)