Vitamin D merupakan nutrisi yang berguna bagi pembentukan tulang, vitamin ini sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan otot, otak, dan jantung. Pembentukan vitamin D sebagian besar terjadi secara alami saat kulit terpapar sinar matahari secara langsung, selain itu kita bisa mendapatkan vitamin D dengan mengkonsumsi beberapa makanan seperti: ikan, kuning telur, jamur.
Vitamin D terdiri dari dua jenis yaitu: vitamin D2 yang berasal dari tumbuhan dan vitamin D3 yang didapat dari hewan. Vitamin D2 dan D3 telah tersedia dalam berbagai bentuk seperti: tablet, sirup, dan kapsul. Saat ini juga tersedia berbagai merk dagang untuk vitamin D seperti: Biovitan, Calnic Plus, Cerebrofort Gold Rasa Strawberry, Hufalysin New, Calcifos, Nutrahealth Vitamin D3 400 IU, Obipluz, Nutrimax Nutri Kidz, Healthy Choice Junior Rasa Strawberry, Osfit.
Vitamin D sangat berpengaruh terhadap kesehatan tulang, sehingga memenuhi kebutuhan vitamin D sedari dini dapat mencegah permasalahan tulang di usia senja seperti: osteoporosis atau tulang mudah keropos. Untuk dosis yang tepat sebaiknya konsultasikan dengan dokter terpercaya, agar dapat dinilai bagaimana kadar vitamin D dalam darah.
Jika dikonsumsi dalam jumlah tepat atau sesuai anjuran dokter, vitamin D dapat menimbulkan banyak efek positif bagi tubuh. Namun sebaliknya jika diminum dengan dosis berlebihan, bisa jadi boomerang bagi diri sendiri. Berikut efek samping pemakaian vitamin D berlebihan: mulut kering, mulut seperti logam, tidak nafsu makan, berat badan merosot, tubuh gampang letih, sakit kepala, sembelit, mual, muntah, kelebihan kalsium dalam darah, kerusakan ginjal, sampai gangguan irama jantung.
Selain itu meminum vitamin D tidak bisa sembarangan menggabungkan dengan vitamin/suplemen/obat lainnya, karena ada beberapa obat-obatan yang akan menciptakan efek buruk jika diminum bersamaan. Berikut beberapa obat dan vitamin yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan vitamin D:
- Alumunium (terkandung dalam antasida): dapat meningkatkan kadar alumunium di dalam tubuh.
- Antikejang, prednisone, atau obat pencahar: dapat mengurangi penyerapan kalsium.
- Cholestyramine dan orlistat: dapat menurunkan penyerapan vitamin D.
- Calcipotriol atau paricalcitol: dapat meningkatkan efek samping calcipotriol dan paricalcitol.
- Digoxin dan verapamil: dapat meningkatkan risiko gangguan pada jantung.
- Diuretik dan diltiazem: dapat meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh.
Sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi vitamin D, sebaiknya ketahui dan pahami beberpa hal ini terlebih dahulu:
- Komunikasikan terlebih dahulu kepada dokter, terutama jika ada alergi terhadap makanan, obat, maupun bahan lain yang terkandung dalam suplemen.
- Beri tahu dokter jika sering sakit kepala, memiliki riwayat tekanan darah tinggi, batu ginjal, dan penyakit autoimun.
- Beri tahu dokter jikalau memiliki riwayat penyakit hati, penyakit jantung, penyakit paru-paru, penyakit kulit, penyakit tiroid, serta gangguan lambung.
- Segera periksa ke dokter abila mengalami gejala seperti alergi obat atau overdosis vitamin D.
Untuk ibu hamil atau menyusui boleh mengkonsumsi tetapi wajib konsultasi ke dokter karena jika terlalu banyak dapat berbahaya bagi janin/buah hati, ibu yang hamil apapun yang dikonsumsi akan langsung ditelan anak. Kemudian jika ibu menyusui juga boleh dengan catatan dosis normal tidak berlebihan, karena apa yang ibu makan akan langsung terminum bayi melalui ASI.
Kemudian untuk penyimpanan vitamin bisa di suhu ruangan, jauhkan dari tempat lembab dan paparan cahaya matahari langsung. Jauhkan dari anak-anak, dan baca lebih teliti petunjuk penyimpanan vitamin di label.(*)